WahanaNews.co | PT Pertamina Patra Niaga melaporkan sebanyak 70 ribu kendaraan telah terdaftar di aplikasi MyPertamina.
"Di akhir minggu kemarin sudah 70 ribu yang masuk pendaftaran dan saya harap ini bergulir terus. Kita terima kasih antusiasme masyarakat yang sudah mulai mengisi," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, Selasa (12/7/2022).
Baca Juga:
Anggota Komisi VII DPR Dukung Pertamina Perluas Pendaftaran QR Code untuk Pertalite
Irto memastikan hampir semua provinsi yang mengisi aplikasi MyPertamina.
"Masyarakat sudah aktif ikut mendaftar, terima kasih untuk itu," ujarnya.
Diketahui, pendaftaran dapat juga dilakukan melalui web subsiditepat.mypertamina.id. Irto memastikan tak hanya daftar melalui online di aplikasi MyPertamina, masyarakat juga bisa mendaftar secara offline.
Baca Juga:
Jaga Rekeningmu! Ada Modus Penipuan Pakai QR Code
"Masyarakat yang tak memiliki gawai, tidak memiliki akses internet, kami menyiapkan luringnya di SPBU yang ada di kota-kota. Jadi masyarakat perlu datang ke SPBU, kita bantu untuk pendaftarannya," ujar Irto.
Untuk mendaftar langsung secara luring, masyarakat membawa data diri dan data kendaraan.
"Secara umum sama kalau mau daftar daring maupun luring, di sana dibutuhkan seperti KTP, STNK kendaraan. Termasuk foto untuk kendaraan yang bersangkutan, foto samping, foto depan dan kelihatan nomor polisi dan berapa jumlah rodanya. Karena sesuai ketentuan ada," kata Irto.
Setelah mendaftar luring, masyarakat akan mendapat QR Code yang akan dipakai untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).
"Setelah diinput, kita butuh waktu maksimal 7 hari kerja untuk mencocokkan datanya terlebih dahulu. Nanti secara sistem di-cross check dulu dalam tahap pencocokan data. Nanti kalau informasi yang bersangkutan sudah masuk daftar maka di website atau diemail akan dikirimkan QR Code," ujar Irto.
"QR Code melekat pada satu kendaraan, bisa diprint atau dilaminating agar tidak rusak. Ini sekaligus meluruskan bahwa tidak harus bawa ponsel pintar ke SPBU."
Dalam kesempatan ini, ia menjamin tidak akan ada pemalsuan dalam pemakaian QR Code dalam pembelian BBM.
"Apabila ada orang ingin memanipulasi menggunakan QR Code, orang itu kan nanti discan QR Code dan akan menunjukkan nomor polisi. Kalau nomor polisinya berbeda, kami meminta untuk tidak mengisi di BBM yang subsidi, seperti itu ya," jelasnya. [rin]