WahanaNews.co, Jakarta - Tercatat per Minggu, (21/9), telah terdaftar 977 peserta pameran yang akan berpartisipasi menampilkan produk-produk terbaiknya dalam Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Pelaku usaha produk fesyen, gaya hidup, dan dekorasi rumah mendominasi komposisi pendaftar atau sekitar 57,6 persen dari total peserta. Para peserta ini terdiri atas perusahaan hingga pelaku usaha
kecil, dan menengah (UKM) berorientasi ekspor.
Baca Juga:
Trade Expo Indonesia ke-40, Empat Dekade Jembatani Produk Indonesia ke Pasar Global
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi
mengatakan, Kementerian Perdagangan terus memantau pendaftaran peserta pameran TEI 2025. Hal ini karena kurang dari sebulan lagi TEI 2025 akan dilaksanakan.
“Peserta pameran TEI yang hampir menembus 1.000 peserta menunjukkan rasa percaya diri yang
tinggi dari pelaku usaha kita. Hal ini juga mencerminkan bahwa kita mampu membawa produk Indonesia untuk bersaing di kancah dunia. Harapannya, jumlah peserta terus bertambah seiring mendekatnya pelaksanaan TEI 2025,” ujar Puntodewi.
Para peserta pameran akan terbagi ke dalam tiga zona utama yang masing-masing menampilkan keunggulan produk Indonesia. Pertama, Zona Fesyen, Gaya Hidup, dan Dekorasi Rumah. Zona ini menjadi zona yang paling diminati dengan 563 peserta.
Baca Juga:
Trade Expo Indonesia 2025 Hadir Sebulan Lagi, Indonesia Siap Sambut Buyer Internasional
Pada zona ini, para pengunjung dapat
menemukan stan-stan khusus dari Paviliun Good Design Indonesia, Paviliun Dewan Kerajinan Nasional, dan Paviliun Jakarta Muslim Fashion Week.
Kedua, Zona Makanan, Minuman, Produk Pertanian, Lisensi, dan Waralaba. Sebanyak 276 perusahaan siap menampilkan berbagai produk, mulai dari kopi, kelapa sawit, makanan dan minuman olahan, hingga produk bersertifikasi halal.
Menariknya, zona ini untuk pertama kalinya akan menghadirkan stan Desa Orientasi Ekspor sebagai tindak lanjut dari peluncuran Desa Berani Inovasi,
Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor) di Jembrana, Bali pada 9 September 2025.
Ketiga, Zona Manufaktur dan Jasa. Sebanyak 138 perusahaan akan menampilkan produk-produk tekstil, alas kaki, otomotif, suku cadang, produk kayu seperti kayu lapis dan furnitur, produk karet, farmasi dan kimia, jasa penyurvei (surveyor), dan jasa logistik.
Puntodewi mengatakan, TEI 2025 membuka pintu ekspor tidak hanya bagi pelaku usaha besar, tetapi juga untuk produk-produk lokal di desa dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Dengan ribuan peserta dan buyer yang terus meningkat setiap harinya, TEI 2025 membuka peluang sekaligus
memulai cerita baru bagaimana produk Indonesia menemukan peminatnya di pasar global,” ujar
Puntodew.
Selain tiga zona utama, TEI untuk pertama kalinya memberikan panggung khusus kepada UMKM
lewat Paviliun UMKM BISA Ekspor. Paviliun ini akan menampilkan produk-produk UMKM binaan Kemendag yang telah dikurasi.
“UMKM Indonesia merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Dengan adanya paviliun UMKM BISA Ekspor, pelaku UMKM diberi wadah untuk bertemu langsung dengan para buyer. Ini merupakan komitmen nyata bahwa ekspor tidak hanya untuk pelaku usaha besar, tetapi juga
UMKM,” jelas Puntodewi.
[Redaktur: Alpredo]