WahanaNews.co | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta semua pihak gotong royong mengatasi masalah minyak goreng.
Ia pun mengajak segenap lapisan masyarakat untuk bergotong royong mengawasi dan mengatasi masalah yang tak kunjung selesai ini.
Baca Juga:
Negara Disebut Bakal Kehilangan Devisa Rp43 Triliun Dampak Larangan Ekspor CPO
"Kita harap gotong royong antara BUMN, pemerintah daerah, pusat, swasta, menyelesaikan persoalan ini bersama. Tidak mungkin selesai kalau sendiri. Seperti penanganan Covid, itu sama-sama, TNI-Polri, pusat, pemda, alim ulama, tokoh masyarakat, DPR, DPRD, semua melakukan hal itu," kata Erick Thohir, Rabu (2/2/2022).
Dia mengatakan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo, Kementerian BUMN telah melakukan operasi pasar minyak goreng di sejumlah daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
"Sudah kita lakukan operasi pasar satu harga Rp14.000 sebanyak 750.000 liter per bulan, dari kebutuhan sembilan juta liter," katanya.
Baca Juga:
Kejagung Tetapkan Tersangka Kasus Minyak Goreng, Jokowi Minta Usut Sampai Tuntas
Erick Thohir mengakui secara keseluruhan BUMN hanya menguasai produksi sebanyak empat persen dari total pasar, 56 persen dikelola swasta, sedangkan 40 persen oleh petani.
"Terkait dugaan kartel minyak (goreng), kami masih tunggu hasilnya. Kalau kami BUMN produksinya cuma empat persen saja," ucap Menteri BUMN itu.
Erick Thohir pun memastikan pemerintah akan selalu melakukan intervensi terhadap permasalahan yang membebankan masyarakat, termasuk persoalan kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu.