5. Proses perekrutan terlihat begitu mudah
Jika seseorang menghubungi kita secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius.
Baca Juga:
Lowongan Kerja untuk D3-S1 di Anak Usaha Pertamina, Cek Kualifikasinya
Tawaran pekerjaan tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.
Tapi pencarian kandidat itu biasanya akan melalui sebuah proses, seperti penyerahan resume, surat lamaran, seleksi kandidat, wawancara, atau tak jarang ada sejumlah tes yang dilakukan.
6. Perekrut meminta dikirimi sejumlah uang
Baca Juga:
Tanpa Syarat Usia, Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 20 Februari
Jika dalam proses rekrutmen kita diminta untuk mengirimkan sejumlah uang, sudah jelas ini adalah red flags penipuan.
Lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja.
Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari proses seleksi atau jaminan untuk bisa diterima kerja.