Peneliti Center for Policy and Public Management pada Institut Teknologi Bandung, Agung Wicaksono, sependapat bahwa stasiun pengisian daya kendaraan listrik sangat krusial di sektor hilir.
Infrastruktur yang memadai akan mendukung terciptanya permintaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Mineral, PLN Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur
Pemerintah juga perlu menginformasikan secara masif tentang insentif penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai untuk menarik minat masyarakat beralih dari kendaraan berbahan bakar minyak ke kendaraan listrik.
Sementara itu, Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie D Sugiarto, berharap, selain baterai mobil listrik, komponen-komponen lain pendukung kendaraan listrik juga harus dapat diproduksi di dalam negeri.
Hal itu akan mendorong peningkatan tingkat komponen dalam negeri dan harga jual mobil listrik berbasis baterai menjadi lebih terjangkau.
Baca Juga:
Tambah Daya Listrik Industri Nikel di Kalimantan Timur, PLN Terus Dukung Hilirisasi
Berdasarkan riset Gaikindo, penjualan mobil listrik berbasis baterai meningkat dari 120 unit pada 2020 menjadi 488 unit pada Januari-Juni 2021.
Dari riset yang sama, ditemukan harga kendaraan listrik secara umum masih di atas Rp 450 juta per unit, sementara daya beli kendaraan masyarakat Indonesia sekitar Rp 300 juta per unit.
Kondisi itu membatasi jangkauan masyarakat untuk membeli kendaraan listrik.