Lebih lanjut, Edy mengatakan saat ini produksi migas nasional berada di kisaran 600 ribu barel per hari, sehingga masih ada kekurangan sekitar 400 ribu barel untuk mencapai target peningkatan produksi sebesar 1 juta barel per hari.
“Ini bukan angka mutlak dan bisa berubah. Dengan produksi harian sekitar 600 ribu barel, cadangan tersebut hanya cukup untuk enam hingga tujuh tahun jika tidak ada penemuan baru. Inilah pentingnya kegiatan eksplorasi,” ujarnya.
Baca Juga:
Membangun Remaja Gigih di Era Mudah : Belajar dari Oslo, Norwegia
Edy menyebut bahwa fokus prioritas eksplorasi saat ini diarahkan ke kawasan Indonesia Timur yang dinilai memiliki risiko geologi yang masih tinggi sehingga pelaku usaha belum banyak melakukan investasi.
“Karena wilayah Indonesia Barat sudah relatif padat eksplorasi, pemerintah menggeser fokus ke Indonesia Timur. Dengan intervensi pemerintah berupa data geologi ini diharapkan lebih banyak perusahaan tertarik untuk berinvestasi di wilayah timur,” katanya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.