WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan peninjauan langsung ke Posko Penanganan Bencana di Desa Blang Panjo, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Kunjungan tersebut dilakukan untuk memastikan seluruh kebutuhan dasar warga terdampak banjir dapat terpenuhi dengan cepat dan tepat.
Baca Juga:
PLN Kerja 24 Jam Pulihkan Listrik Aceh, Bahlil: ‘Ini Pengabdian untuk Negeri’
Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menyerahkan dukungan logistik dari PT PLN (Persero) yang diperuntukkan bagi masyarakat di lokasi pengungsian.
Bantuan yang disalurkan melalui Kementerian ESDM mencakup paket bahan pokok berupa 700 kilogram beras, 700 kilogram gula pasir, serta 1.400 liter minyak goreng.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia (ketiga dari kiri) didampingi Bupati Bireuen, Mukhlis (kanan), dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kedua dari kanan) memberikan bantuan sembako kepada salah satu warga terdampak banjir di Desa Blang Panjo, Kabupaten Bireuen, Aceh.
Baca Juga:
Banjir dan Longsor Ganggu Energi, ESDM Percepat Perbaikan Listrik dan Distribusi BBM
Bantuan ini menjadi bagian dari upaya percepatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat di tengah kondisi darurat.
Bahlil menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor baik pemerintah pusat, daerah, maupun BUMN seperti PLN agar penanganan bencana dapat berjalan lebih efektif, terutama pada masa-masa kritis setelah banjir melanda.
Ia menekankan bahwa seluruh instansi teknis telah diminta memperkuat dukungan dan mempercepat distribusi bantuan hingga ke titik-titik paling terdampak.
“Kehadiran saya bersama Dirut Pertamina, Dirut PLN, dan Dirjen Ketenagalistrikan adalah untuk memastikan dan merasakan langsung persoalan di lapangan, khususnya terkait ESDM. Listrik dan BBM adalah kebutuhan paling vital,” ujar Bahlil.
Sebagai bagian dari pengawasan tersebut, Bahlil turut meninjau dapur umum yang menjadi pusat penyediaan makanan bagi pengungsi maupun petugas.
Fasilitas dapur umum itu merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Daerah dan PLN yang telah bersiaga sejak awal bencana.
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia saat kunjungannya ke Posko Penanganan Bencana di Desa Blang Panjo, Kabupaten Bireuen, Aceh pada Rabu (03/12/2025) mengatakan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi hal yang krusial agar pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat terdampak dapat berlangsung lebih cepat.
“Saya apresiasi kepada PLN. Mereka kerja sudah sangat luar biasa. Semua kekuatan nasional kita harus turunkan. Itu menyangkut dengan BBM dan listrik, menyangkut dengan apa yang hari ini saya lihat di dapur umum,” ujar Bahlil.
Sementara itu, Bupati Bireuen, Mukhlis, menyampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah pusat, khususnya melalui Kementerian ESDM dan PLN, yang telah menyediakan bantuan logistik serta membangun dapur umum untuk mendukung Posko Siaga Bencana Desa Blang Panjoe.
"Kami juga mengapresiasi kehadiran Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang melihat langsung kondisi masyarakat di pengungsian. Kehadiran ini menjadi penyemangat bagi korban banjir untuk pulih dan bangkit kembali," kata Mukhlis.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menuturkan bahwa proses pemulihan pascabencana tidak hanya mencakup perbaikan infrastruktur kelistrikan, tetapi juga membutuhkan sinergi menyeluruh dari berbagai pihak.
Ia menegaskan bahwa PLN terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat, daerah, serta lembaga terkait untuk mempercepat pemulihan baik dari sisi sosial maupun teknis.
Hingga kini, total bantuan yang telah disalurkan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN di wilayah Aceh meliputi 9,6 ton beras, 12.958 liter minyak goreng, 3.360 kilogram gula, 4.326 kardus mi instan, 466 kilogram telur, 2.250 paket makanan siap saji, 9.080 botol air minum, 4.865 perlengkapan bayi, 3.724 selimut, dan 6.603 paket obat-obatan.
Selain dukungan logistik, PLN juga telah mengoperasikan dapur umum di 11 lokasi: tujuh titik di Pidie, dua di Bireuen, serta masing-masing satu titik di Lhokseumawe dan Bener Meriah.
Sebanyak empat di antaranya merupakan hasil kerja sama dengan Kodam Iskandar Muda.
“PLN berkomitmen memberikan dukungan terbaik, termasuk melalui keterlibatan dalam pembangunan dapur umum sebagai fasilitas vital selama masa pemulihan. Kolaborasi ini membuktikan bahwa percepatan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dapat dicapai ketika seluruh pihak bergerak bersama,” jelas Darmawan.
Untuk sektor kelistrikan, PLN terus mempercepat penormalan jaringan yang rusak akibat banjir dan longsor, termasuk 12 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang roboh.
Kabupaten Bireuen menjadi titik paling genting setelah lima tower SUTT 150 kV Bireuen–Arun tumbang, yang merupakan jalur vital penyaluran listrik dari pembangkit Arun dan Nagan Raya.
“PLN mengerahkan tim siaga, peralatan berat, dan material untuk mempercepat pembangunan kembali tower serta memulihkan aliran listrik. Seluruh pekerjaan dilakukan nonstop 24 jam dengan dukungan dan kolaborasi Pemerintah, TNI, Polri, serta masyarakat demi memastikan suplai listrik di Bumi Serambi Mekah segera pulih,” imbuh Darmawan.
Ia menambahkan bahwa sinergi lintas sektor telah memberikan dampak signifikan terhadap percepatan pemulihan di Aceh.
Dengan kerja sama yang kuat, proses pemulihan diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan menyeluruh (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]