WAHANANEWS.CO, Jakarta - Indonesia akan segera memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang berlokasi di Pulau Kelasa, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung. Prototipe reaktor akan didatangkan dari Korea Selatan pada tahun 2028 melalui jalur laut.
"Pulau Kelasa telah ditetapkan sebagai lokasi, dan saat ini perda tata ruangnya tengah menunggu pengesahan di kementerian," ujar Direktur PT Thorcon Indonesia, Bob S Effendi, dikutip Sabtu (14/12/2024).
Baca Juga:
Soal Rencana Pembangunan PLTN Pertama di Indonesia, ALPERKLINAS Harapkan Pemerintah Sosialisasi ke Masyarakat dengan Masif
Menurut Bob, Bangka Belitung akan mencatat sejarah baru sebagai provinsi pertama di Indonesia yang memiliki pembangkit listrik tenaga nuklir. Dukungan investor yang kuat menjadikan peluang provinsi ini sebagai pusat energi baru terbarukan (EBT) semakin besar.
“Dari dua opsi lokasi, yakni Kalimantan Barat dan Bangka Belitung, kami memilih Bangka Belitung karena prospeknya lebih menjanjikan. Selain itu, Thorcon Indonesia telah siap sebagai investornya,” jelas Bob.
Bahan baku utama untuk reaktor ini adalah thorium, logam tanah jarang yang ditemukan sebagai mineral ikutan dalam proses penambangan timah.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
Potensi timah yang melimpah di Bangka Belitung menjadi alasan utama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berbasis thorium, yang akan menjadi satu-satunya di Indonesia sekaligus menjadi model percontohan global.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi sebesar Rp 17 triliun, mencakup survei, penelitian, transfer teknologi, hingga pembangunan infrastruktur.
“Logam tanah jarang sudah dikenal di industri elektronik, namun di Bangka Belitung belum dimanfaatkan secara maksimal. Ini menjadi peluang besar bagi perekonomian daerah,” tambah Bob.