Hal yang sama juga terjadi pada transaksi kopi Arabika pada 2020 sebesar 147.696 lot turun menjadi 116.532 lot pada 2021 dan 82.855 pada tahun 2022. Penurunan transaksi tersebut berbanding terbalik dengan ekspor kopi Indonesia yang mengalami tren naik dan aktivitas industri kopi yang semakin berkembang pesat dewasa ini.
Selain para pelaku eksportir kopi dan pialang berjangka, kegiatan literasi juga dihadiri Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Stephanus Paulus Lumintang dan Ketua Umum Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (ASPEBTINDO) Udi Margo Utomo. Selain itu, Ketua Umum Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar, dan Direktur Kliring Berjangka Indonesia Budi Susanto.
Baca Juga:
Bappebti Perkuat Perdagangan Nikel melalui Bursa Berjangka
Turut mendampingi Sekretaris Bappebti Olvy Andrianita. Pada kesempatan tersebut, Stephanus mengatakan, BBJ akan melakukan revitalisasi kontrak kopi dalam waktu dekat untuk meningkatkan kembali transaksi kontrak kopi robusta dan arabika.
Selanjutnya, Irfan dan Udi menyampaikan dukungannya terhadap rencana revitalisasi ini dan meminta kepada BBJ dan Bappebti untuk memperkecil ukuran kontrak kopi di bursa berjangka agar lebih terjangkau bagi pemain ritel. [jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.