WahanaNews.co, Singapura - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah
berkomitmen mendukung pertumbuhan industri kakao dan cokelat di Indonesia. Ini menjadi salah satu program andalan pemerintahan mendatang dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
Untuk itu, Indonesia memerlukan dukungan dan kolaborasi dengan seluruh pihak, termasuk dengan pelaku industri yang tergabung dalam Cocoa Association of Asia (CAA) dalam mengatasi tantangan di sektor kakao.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat bertemu pelaku usaha kakao internasional di Singapura, pada Kamis, (12/9).
Pertemuan dilakukan di sela Cocoa Association of Asia-International Cocoa Conference Exhibition (CAA-ICCE) 2024 di Raffles City Convention Center, Singapura yang berlangsung pada 12—13 September 2024.
“Melalui industri kakao, pemerintah ingin mengangkat daya beli masyarakat. Ini salah satu program andalan Pemerintah mendatang dalam meningkatkan meningkatkan kesejahteraan petani kakao,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Hadir pada pertemuan tersebut, antara lain, Chairman CAA Elie Fouché, Deputy Chief of Mission Kedutaan
Besar Republik Indonesia di Singapura Sulistijo Djati Ismojo, Direktur Eksekutif International Cocoa
Organization Michele Arrion, Ketua Umum Dewan Kakao Indonesia (Dekaindo) Soetanto Abdoellah Soeparto, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Arief Susanto, serta perwakilan perusahaan Indonesia anggota CAA.
Pada pertemuan, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian
Perdagangan Internasional Bara Khrisna Hasibuan, Direktur Perundingan Kawasan dan Organisasi
Internasional Reza Pahlevi Chairul, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Muhammad Rivai Abbas, serta Atase
Perdagangan Singapura Billy Anugrah.
Mendag mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu penghasil biji kakao dan produk kakao di dunia. Untuk itu, Indonesia berkepentingan dalam merespons isu terkait industri kakao, khususnya produksi kakao global yang berkelanjutan. Salah satunya, terkait penurunan produksi biji kakao yang disebabkan oleh penuaan tanaman, penyakit dan hama, serta perubahan iklim.
“Indonesia ingin memastikan penerapan prinsip konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab guna mendorong peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku industri. Untuk itu, pemerintah mendukung penggunaan bibit kakao varietas unggul, bimbingan teknis, pelatihan bagi individu yang terlibat dalam produksi kakao, serta kelengkapan peralatan dan infrastruktur," jelas Mendag.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]