Bahkan, dalam Rapat Dewan Gubernur RDG BI bulan ini pun, bank sentral masih mempertahankan suku bunga untuk bergerak di level 3,50%, terendah sepanjang sejarah.
“Tahun ini suku bunga tetap rendah, likuiditas tetap longgar. Tahun depan masih akan rendah, tetapi kemungkinan di paruh kedua tahun depan atau kemungkinan di kuartal IV 2021 baru memikirkan tentang suku bunga acuan,” terangnya.
Baca Juga:
BI: Redenominasi Rupiah Tidak Dilakukan dalam Waktu Dekat ini
Hal ini juga sejalan dengan arah kebijakan bank sentral dunia yang mulai melakukan pengurangan likuiditas seiring dengan peningkatan tingkat inflasi dan pemulihan ekonomi.
Salah satu contohnya adalah Amerika Serikat (AS).
Untuk itu, Perry memandang perlunya langkah dari BI untuk tetap melakukan langkah antisipasi agar tak memengaruhi pasar keuangan dalam negeri, termasuk pergerakan nilai tukar rupiah.
Baca Juga:
Hebat! Indonesia Catat Transaksi LCS Tidak Gunakan Dolar AS Sebesar Rp61 Triliun
Namun, Perry tetap meyakinkan bahwa bauran kebijakan penyesuaian yang diambil oleh BI di tahun depan akan tetap pro pertumbuhan ekonomi (pro growth). [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.