"Masing-masing player dia sudah bisa prediksi nih, itu yang kita sesuaikan, rencana planning pengembangannya seperti apa ya kan, rencana planning penjualannya masing-masing sudah bisa menaikkan," ujarnya.
Todotua memastikan ekspansi SPBU swasta tetap berjalan dan ia menyebut BP menargetkan pembangunan hingga 250 SPBU baru di Indonesia sampai tahun 2030.
Baca Juga:
Shell Kehabisan BBM, Laode Sulaeman Ingatkan SPBU Swasta Segera Sepakat dengan Pertamina
"Itu schedule planningnya mereka tetap berjalan, tahun ini mereka ada penambahan sekitar berapa ya, 10 atau 20, berjalan terus semuanya," tambahnya.
Sebelumnya pada Selasa (7/10/2025), Todotua mengumpulkan badan usaha swasta bersama perwakilan Pertamina Patra Niaga, BPH Migas, dan Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM untuk membahas kepastian investasi di sektor migas hilir.
Pertemuan itu juga membahas soal pasokan BBM non subsidi yang disebut sempat menipis di SPBU swasta sehingga memicu kekhawatiran akan keberlanjutan operasional mereka.
Baca Juga:
SPBU Swasta Kian Diminati, Pertamina Disebut Gagal Jaga Kepercayaan Konsumen
"Hari ini kami dari Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM kami mengundang, khususnya hadir di sini ada Dirjen Migas Kementerian ESDM dan juga teman-teman dari BPH Migas dan juga ada para pelaku usaha di sektor downstream oil and gas di pelayanan SPBU, dalam hal ini ada Pertamina Patra Niaga, kemudian ada dari Shell, ada dari BP-AKR, kemudian Exxon," ujar Todotua di Kantor BKPM, Jakarta, setelah pertemuan.
Ia menjelaskan bahwa pertemuan itu dilakukan setelah masuknya surat resmi dari pelaku usaha swasta ke BKPM yang meminta jaminan atas keberlangsungan investasi mereka serta kepastian distribusi energi untuk jaringan SPBU.
"Kita mau memastikan bahwa negara hadir di sini dalam mengelola isu mengenai keberadaan investasi mereka, karena para pelaku usaha ini juga sudah punya planning terhadap investasi yang existing dan planning-planning investasi mereka ke depannya," lanjutnya.