WahanaNews.co, Surabaya - Budi Said menjadi perbincangan di kalangan publik karena melakukan pembelian emas di PT Antam Tbk. senilai Rp3,5 triliun.
Budi Said, yang sering disebut sebagai Crazy Rich asal Surabaya, menjadi sorotan, dan muncul pertanyaan mengenai motif di balik pembelian emas dalam jumlah besar ini.
Baca Juga:
Sahroni Desak Polisi Usut Temuan PPATK Dugaan Aktivitas Keuangan Ilegal Ivan Sugianto
Kejadian ini bermula ketika Budi Said membeli ribuan kilogram emas melalui Eksi Anggraeni, yang mengklaim sebagai staf marketing Antam cabang Surabaya, dengan nilai pembelian mencapai Rp3,5 triliun.
Selanjutnya, pembelian emas ini diikuti dengan janji diskon pembelian hingga 20% yang diberikan oleh Eksi Anggraeni.
Meski Eksi Anggraeni berjanji untuk menyediakan 7.071 kilogram emas kepada Budi Said, namun pada faktur pembelian yang sah, jumlah emas batangan yang diterima hanya sebanyak 5.935 kilogram.
Baca Juga:
Politikus Partai Nasdem Temui Ivan Sugianto Pelaku Pengintimidasi Anak Sekolah
Dalam proses hukum sebelumnya, Budi Said awalnya memenangkan kasus di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, tetapi kalah di tingkat banding. Budi kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).
Transaksi pembelian 7 ton emas batangan Antam ini sendiri mencakup beberapa kejanggalan. Pertemuan antara Budi Said dan Eksi Anggraeni di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Surabaya 01 Antam pada Maret 2018 menjadi awal dari transaksi ini.
Tiga mantan karyawan Antam, yakni Endang Kumoro, Misdianto, dan Ahmad Purwanto, turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Eksi Anggraeni menyatakan bahwa dirinya dapat memberikan diskon harga kepada Budi Said dengan sistem pembayaran di muka, dan Budi akan menerima emasnya 12 hari kemudian.
Namun, Antam membantah memberikan diskon harga karena emas yang dijual sesuai dengan yang dipublikasikan di situs web logam mulia Antam.
Di sisi lain, ANTM menjalankan transaksi dengan sistem cash and carry.
Kemudian, Budi Said tetap melakukan pembelian 7 ton emas dengan skema yang diduga sebagai berikut. Budi mengirimkan uang ke rekening Antam dengan harga diskon.
Lalu mantan karyawan mencatatkan pengiriman uang sebagai pembelian biasa (tanpa diskon) sehingga di sistem Antam dan faktur yang diterbitkan menggunakan harga resmi.
Tentu jika Budi Said membayar dengan harga diskon, ada selisih emas yang tidak terbayar. Untuk menutup sisa itu, Eksi bersama mantan karyawan diduga mengeluarkan emas tanpa faktur.
Lantas, setelah 73 kali transaksi, Budi Said hanya mendapatkan 5.935 kg emas (sesuai faktur dan harga resmi). Namun sesuai dengan 'harga diskon' yang dijanjikan Eksi, Budi Said mendapatkan 7.071 kg emas.
"Maka itu kekurangan 1.136 kg diduga bukan merupakan kekurangan, melainkan klaim yang dugaannya berasal dari penipuan," tegasnya.
Endang Kumoro lalu menerbitkan surat keterangan tanggal 16 November 2018 yang menyatakan Antam berhutang 1.136 kg kepada Budi Said.
"Padahal Endang Kumoro tidak memiliki kewenangan untuk menerbitkan surat demikian sehingga seharusnya surat tersebut tidak berkekuatan hukum," jelasnya.
Profil Budi Said
Melansir CNBC INdonesia, Budi Said adalah pengusaha yang bermukim di Surabaya. Ia diketahui menjabat sebagai Direktur Utama PT Tridjaya Kartika Grup.
PT Tridjaya Kartika Grup merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Beberapa properti mewah seperti perumahan, apartemen hingga plaza berada di bawah PT Tridjaya Kartika Grup yang dipimpin oleh Budi Said.
Salah satu aset yang cukup terkenal milik Budi Said adalah Plaza Marina, sebuah pusat perbelanjaan yang populer di Kota Surabaya terkenal dengan konter handphone lengkapnya.
Informasi dari situs resmi perusahaan menunjukkan bahwa kantor pusat perusahaan berlokasi di Lantai 2 Puncak Menara Marina, Margorejo Indah, Kota Surabaya.
Budi Said juga terlibat dalam pengembangan beberapa perumahan mewah, seperti Kertajaya Indah Regency di Sukolilo, Taman Indah Regency di Geluran Sidoarjo, dan Florencia Regency di Gebang Sidoarjo.
Selain itu, Budi Said memiliki kepemilikan properti lain berupa plaza di Daerah Wonocolo, Surabaya.
Plaza tersebut dikenal sebagai Plaza Marina dan berlokasi di Jalan Margorejo Indah Utara, Sidosermo, Wonocolo, Kota Surabaya. Plaza Marina terkenal sebagai pusat perbelanjaan khusus gawai dan telepon pintar di wilayah Surabaya.
Keberhasilan Budi Said dalam berbagai bidang bisnis properti ini membuatnya dikenal oleh warganet sebagai crazy rich Surabaya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]