WahanaNews.co, Kuba – Harga BBM 1 liter di Kuba negeri Amerika Latin melonjak dari yang semula 25 peso atau sekitar Rp 6.900 menjadi 135 peso atau sekitar Rp37.329.
Pemerintah Kuba resmi akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga 500%.
Baca Juga:
Bikin Rontok Subsidi BBM, Ini Dampak Perang Iran Vs Israel ke RI
Kenaikan juga berlaku untuk BBM premium. Harga naik dari 30 peso (sekitar Rp 8.299) menjadi 156 peso (sekitar Rp43.158). Kenaikan harga resmi akan berlaku mulai 1 Februari 2024.
Menurut pemerintah, ini menjadi langkah terbaru guna mengurangi defisit anggaran. Namun perusahaan milik negara dan operator swasta akan dapat membeli bahan bakar "dengan harga grosir", yang akan meningkat sebesar 50%.
"Sebagian besar tarif angkutan umum akan mempertahankan harga saat ini," kata Menteri Transportasi Kuba Eduardo Rodriguez memperjelas kompensasi ke warga, dikutip AFP, Minggu (21/1/2024), melansir CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Harga BBM Turun di Musim Mudik Lebaran, Ini Daftarnya
"Namun kenaikan besar akan terjadi pada tiket pesawat domestik dan tarif bus antar provinsi," tambahnya.
Langkah ini semakin memperdalam krisis biaya hidup di negara berpenduduk 11 juta jiwa itu, yang memang tengah mengalami krisis ekonomi terburuk sejak runtuhnya blok Uni Soviet pada tahun 1990 akibat pandemi Covid-19. Belum lagi, dampak pengetatan sanksi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dalam beberapa tahun terakhir dan kelemahan struktural dalam perekonomian.
Ekonomi di negara yang dulu kaya itu, menyusut dua persen pada tahun 2023, sementara inflasi mencapai 30% pada tahun 2023. Sebelumnya, Kuba sempat menjadi salah satu negara dengan PDB per kapita tertinggi di Benua Amerika, dengan kepemilikan mobil dan telepon tertinggi, serta ikut dalam booming industri gula dan pariwisata.