WahanaNews.co | Ketimun atau mentimun atau Cucumis sativus adalah tanaman yang mudah beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Namun, budidaya mentimun bakal lebih maksimal pada kondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21 sampai 27 derajat celcius.
Adapun ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1.000 sampai 1.200 meter dari permukaan laut. Meskipun demikian, mentimun masih bisa ditanam di dataran rendah.
Baca Juga:
PK Surya Darmadi Ditolak MA, Tetap Dihukum 16 Tahun Penjara dan Bayar Rp2 Triliun
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, budidaya mentimun organik membutuhkan perawatan ekstra, karena tanaman ini rentan terhadap hama dan cuaca.
Mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang mengandung hara organik cukup banyak. Tekstur tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini berkadar liat rendah dengan pH 6 sampai 7.
Berikut cara menanam mentimun organik hingga panen.
Baca Juga:
Pemprov Sulteng Tangani 48 Kasus Konflik Agraria Antara Warga dan Perusahaan
1. Penyiapan benih mentimun
Budidaya mentimun biasanya dilakukan dengan memperbanyak tanaman melalui biji. Cara mendapatkan benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar.
Biarkan buah mentimun tersebut masak di pohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah tersebut dan diamkan selama satu malam.
Keesokan harinya buah dibelah dan dikerok bijinya. Lalu, masukkan ke dalam wadah yang bersih dan biarkan kembali selama satu malam.
Setelah itu, ayak biji mentimun di air mengalir sampai selaput yang menyelubunginya hilang. Untuk memudahkan pengelupasan selaput, campurkan halus abu pada benih tersebut.
Pada waktu pengayakan lakukan sortasi biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air.
Kemudian, jemur biji mentimun selama dua hari. Setelah dijemur, sebaiknya biji dikemas dalam botol kaca yang bersih.
Simpan biji tersebut selama satu sampai dua bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya. Benih yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama 3 sampai 5 jam, kemudian letakkan di kain basah dan lembap.
Setelah 15 sampai 24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
2. Pengolahan lahan secara organik
Pertama-tama, bajak atau balik tanah sedalam 20 sampai 30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH kurang dari 6, berikan kapur dolomit sebanyak 1 sampai 2 ton per hektar, tergantung keasaman tanah.
Campurkan dengan tanah dan diamkan selama satu hingga dua minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter, tinggi 20 sampai 30 cm, dan panjang disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan 30 cm.
Tutup bedengan dengan mulsa plastik. Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan kelembapan tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau yang penyinarannya penuh.
Akan tetapi, zona perakaran untuk mentimun harus tetap dijaga kelembapannya.
Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dua baris lubang tanam. Jarak antar lubang tanam dalam satu baris 40 cm dan jarak antar baris 50 sampai 60 cm.
Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi 1 : 1. Cara pemberian pupuk bisa ditebar dalam bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau diletakkan pada lubang tanam.
Letakkan pupuk sebanyak 0,5 sampai 1 kg pada setiap lubang tanam. Total kebutuhan pupuk untuk satu hektar 20 sampai 30 ton.
Setelah diberi pupuk, biarkan lahan selama satu hingga dua minggu.
3. Penanaman benih mentimun
Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji ke dalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah.
Siram setiap pagi dan sore hari. Setelah dua hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.
4. Perawatan budidaya mentimun
Pada umur tiga sampai empat hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman, kemudian segera sulam apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar area tanam.
Pada umur dua minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Pupuk cair dibuat dari kotoran kambing yang telah matang dicampur dengan air. Komposisi campuran 1 kg kotoran kambing dengan 1 liter air.
Campuran tersebut harus didiamkan terlebih dahulu selama satu minggu. Berikan pupuk cair dengan cara menyiramkannya pada setiap lubang tanam.
Kebutuhan pupuk cair adalah 1 liter per meter persegi.
Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya.
Bantu tanaman untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.
5. Pengendalian hama dan penyakit
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang tanaman mentimun di antaranya dikenal dengan istilah cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman.
Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah.
Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipahit dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.
6. Panen mentimun
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan setelah 75 hari.
Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1 sampai 1,5 bulan. Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1 sampai 2 buah per tanaman.
Produksi buah mentimun yang baik bisa mencapai 30 ton per hektar. Mentimun hasil panen harus diletakkan di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air. [rds]