"Semua upaya kita ini merupakan pengejawantahan arahan Bapak Presiden Joko Widodo yang meminta Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk dilepas dalam berbagai program guna dapat membanjiri pasar,” jelasnya.
“Kita telah menggelontorkan CBP antara lain melalui penyaluran bantuan pangan beras, gerakan pangan murah, dan beras SPHP yang sudah kita gencarkan pula melalui PIBC. Apalagi PIBC merupakan barometer pasar beras nasional. Untuk itu, mari kita saling berkolaborasi dan bahu membahu,” sambung Arief.
Baca Juga:
Perum Bulog Bombana Salurkan 1.800 Kg Beras Fortivit untuk LKS dan Panti Asuhan
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, mulai 13 September pemerintah secara masif menyalurkan beras SPHP ke PIBC. Harapannya dengan ini dapat semakin memperluas jangkauan beras SPHP.
Untuk tahap awal, Bulog akan mengirimkan total 4.500 ton ke PIBC dengan rincian 1.500 ton ke 50 pedagang terverifikasi dan sebanyak 3.000 ton dikirim ke gudang Food Station di PIBC.
Arief meyakini dengan adanya mekanisme penyaluran seperti ini akan mempengaruhi harga beras, terutama beras jenis medium. Pedagang tingkat eceran dan pasar turunan bisa semakin mudah memperoleh beras dengan harga paling tinggi Rp10.385 per kg.
Baca Juga:
Bulog Gelar Program Mitra Tani untuk Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional
“Tentunya masyarakat akan merasakan dampak positifnya karena beras SPHP ini diberi harga eceran tertinggi pada Rp10.900 per Kg,” tutup Arief.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.