WahanaNews.co | PT PLN (Persero) melaporkan bahwa capaian target bauran energi baru terbarukan (EBT) hingga Juni 2022 telah mencapai 12,8%. Hingga 2025 RI memiliki target bauran EBT sebesar 23%.
Direktur Mega Proyek dan EBT PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan bahwa PLN telah menetapkan target net zero emission (NZE) di tahun 2060 melalui transisi to Renewable Energy serta shifting dari import base energy ke domestic base energy. Perusahaan juga menargetkan bauran EBT sebesar 23% di tahun 2025.
Baca Juga:
Srikandi PLN Binjai Dorong Transisi Energi Bersih lewat Edukasi Kendaraan Listrik
Menurutnya pengembangan EBT yang dilakukan PLN tentunya tetap mengedepankan supply and demand tenaga listrik, ketersedian sumber EBT setempat, keandalan, keberlanjutan pasokan listrik dan keekonomian proyek EBT.
Adapun pada 2030 perusahaan setrum menargetkan bauran EBT akan meningkat menjadi 24,8%.
"Hingga awal Juni bauran EBT 12,8%. Pembangkit EBT yang telah beroperasi 8,2 Giga Watt (GW) dengan pencapaian COD pada 2022 ini sampai Mei adalah 86 Mega Watt (MW)," katanya dalam Seminar Bioenergi Tingkatkan Bauran Green Energy PLN, Kamis (30/6/2022).
Baca Juga:
PLN Butuh Investasi Rp 2.721 T, ALPERKLINAS Desak Pemerintah Buat Regulasi Ciptakan Pembiayaan
Lebih lanjut, Wiluyo menyebutkan dari total 8,2 GW itu, porsi pembangkit berbasis biomassa dan biogas adalah 135 MW. Adapun berdasarkan RUPTL 2021-2030, terdapat rencana pengembangan pembangkit EBT sebesar 20,9 GW, di mana di dalamnya pengembangan bioenergi sebesar 590 MW dan program co-firing yang setara dengan 1,8 GW.
Selain penambahan kapasitas EBT tersebut, salah satu strategi pengembangan EBT yakni optimalisasi potensi EBT di daerah setempat.
PLN sendiri telah mengembangkan program co-firing untuk memanfaatkan bahan baku EBT di sekitar PLTU sebagai pengganti sebagian bahan bakar batu bara.