WAHANANEWS.CO, Jakarta - Minat asing terhadap transformasi energi di Indonesia terus menunjukkan geliatnya.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa empat perusahaan asal China telah menunjukkan ketertarikannya untuk menggarap proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME).
Baca Juga:
Pemerintah Putuskan Tarif Listrik TW II Tidak Naik, PLN Siap Beri Pelayanan Optimal Seluruh Pelanggan
Keempat perusahaan tersebut bahkan telah menyelesaikan studi pra-kelayakan atau pre-feasibility study (pre-FS) untuk mendalami potensi dan kelayakan proyek tersebut.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, menjelaskan bahwa secara umum hasil kajian masing-masing perusahaan menunjukkan proyek DME masih tergolong ekonomis dan layak dilanjutkan.
Bahkan, menurutnya, tingkat pengembalian investasi atau internal rate of return (IRR) bisa menyentuh angka yang cukup menjanjikan.
Baca Juga:
Tahun 2030 Indonesia Bakal Pakai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, ALPERKLINAS Dukung Menteri ESDM yang Wajibkan Sosialisasi Masif ke Masyarakat
"Empat itu kita panggil satu-satu. Hasilnya beda-beda, tapi ada yang positif yang bagus. Ada yang 12%, ada yang sampai 16% IRR-nya," ujar Tri saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (24/4/2025).
Tri juga membuka peluang bagi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) untuk mengambil bagian dalam proyek strategis tersebut.
Menurutnya, proyek ini bukan hanya sejalan dengan kepentingan nasional, tetapi juga seirama dengan program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang menargetkan swasembada energi dan ketahanan energi nasional.