Suharso mengatakan, dari 224 indikator yang dievaluasi, sebanyak 138 indikator tercapai, 31 akan tercapai/membaik, dan 55 memerlukan perhatian khusus.
Secara rinci, untuk pilar sosial, dari 61 indikator yang tersedia datanya dari 87 total indikator, sebanyak 51 persen tercapai, 21 persen akan tercapai/membaik, dan 28 persen perlu perhatian khusus.
Baca Juga:
RI-AS Kecam Kekerasan Terhadap Warga Sipil yang Berlanjut di Myanmar
Untuk pilar ekonomi, dari 69 indikator yang tersedia datanya dari 89 total indikator, sebanyak 61 persen tercapai, 14 persen akan tercapai/membaik, dan 25 persen perlu perhatian khusus.
Untuk pilar lingkungan, dari 66 indikator yang tersedia datanya dari 77 total indikator, sebanyak 71 persen tercapai, 5 persen akan tercapai/membaik, dan 24 persen perlu perhatian khusus.
Terakhir untuk pilar hukum dan tata kelola, dari 28 indikator yang tersedia datanya dari 36 total indikator, sebanyak 64 persen tercapai, 18 persen akan tercapai/membaik, dan 18 persen perlu perhatian khusus.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
“Tentu masih banyak tantangan di sejumlah wilayah kita, baik dari aspek sosial, ekonomi, lingkungan maupun tata kelola, dalam situasi yang bergerak dinamis ini,” ujar Suharso.
Sebagai koordinator pelaksana SDGs Indonesia, Kepala Bappenas pun menyampaikan apresiasi atas upaya bersama semua pihak, baik dari pemerintah dan nonpemerintah dalam mencapai SDGs.
“Kami akan terus mendokumentasikan, mendiseminasi, mendorong praktik-praktik baik, untuk seluruh masyarakat Indonesia dan akhirnya masyarakat dunia,” imbuh Suharso.