Pemilik IKM eFGeeN Kopi Hirang, Yossie Simanjuntak menyampaikan, salah satu permasalahan yang dihadapi pada awal sebelum mendapatkan pendampingan melalui program DAPATI adalah tempat penyimpanan bubuk kopi yang disimpan dalam kaleng bekas kue kering sehingga rawan terkontaminasi partikel-partikel debu, rambut dan partikel lainnya pada saat membuka penutup kaleng untuk pengambilan bubuk kopi. Selain itu, belum dilakukan pengujian kualitas bubuk kopi berdasarkan standar SNI dan belum adanya penerapan GMP/CPPOB produk dan quality kontrol produk.
Melihat kondisi tersebut, tim Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Banjarbaru melalui program DAPATI tahun 2023 telah melakukan konsultansi dan pendampingan kepada IKM eFGeeN berupa pendampingan dan konsultansi rancang bangun alat penyimpanan bubuk kopi hirang liberika yang dilengkapi dengan sistem kontrol suhu dan kelembaban.
Baca Juga:
Sebutkan Data MVA dan Kontribusi Ekonomi Manufaktur, Menperin Tepis Isu Deindustrialisasi
Alat penyimpanan yang dirancang dan disediakan oleh BSPJI Banjarbaru tersebut dapat meningkatkan efisiensi waktu pengemasan sebesar 52% atau dalam waktu 2 jam yang hanya biasanya rata-rata dapat mengemas 50 pouch (10 kg) dapat meningkat menjadi 76 pouch (15,2 kg).
Selain itu, telah dilakukan pengujian kualitas bubuk kopi berdasarkan SNI dan umur simpan produk pada alat tersebut dimana semua parameter uji telah memenuhi syarat mutu SNI bubuk kopi. Bahkan, telah diberikan pendampingan dan pelatihan uji sensoris serta bimbingan teknis CPPOB untuk UMKM sehingga meningkatkan kompetensi tim IKM eFGeeN dalam menerapkan quality control terhadap bahan baku dan produk bubuk kopi hirang Liberika.
”Model kegiatan konsultansi dan pendampingan yang dilakukan oleh BSPJI Banjarbaru kepada IKM Kopi Hirang Efgeen ini merupakan salah satu model kerja sama yang hendak dikembangkan oleh BSPJI Banjarbaru selaku perwakilan Kemenperin, untuk diperluas implementasinya di wilayah Kalimantan Selatan dan sekitarnya,” ungkap Andi.
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
Menurutnya, program DAPATI telah berhasil menjadi katalisator untuk menciptakan pola kerja sama yang nyata dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas bagi IKM.
”Sekarang, IKM Kopi Hirang Efgeen dapat lebih percaya diri dalam menyebarkan pemasaran produknya lebih luas, bahkan untuk ekspor,” pungkas Andi. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Sabtu (25/11).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.