WahanaNews.co | Berbagai teknologi dan inovasi telah dikembangkan untuk meningkatkan produksi pangan dan menjaga ketahanan pangan nasional.
Salah satunya melalui penerapan digitalisasi pertanian dan pembiayaan pertanian pedesaan dalam rantai produksi pangan hingga pemasaran (off-farm).
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Langsung Panen Padi di Merauke
“Ancaman krisis pangan masih menjadi perhatian dunia setelah melewati pandemi covid-19 dan menghadapi konflik antara Rusia dan Ukraina. Sehingga penerapan teknologi digital di bidang pertanian berperan penting dalam meningkatkan kinerja pertanian,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono selaku Chair Agricultural Working Group (AWG) saat membuka Join Webinar “Enhancing Digital Agriculture and Rural Finance for Food Security” secara virtual, belum lama ini.
Menurut Kasdi, digitalisasi pertanian yang saat ini dikembangkan untuk mengatasi kekhawatiran masyarakat banyak digunakan untuk meningkatkan produktivitas pangan di masing-masing negara.
Sistem data dasar daerah perdesaan sebagai fasilitasi layanan dan teknologi pertanian serta mengakses keuangan dan manajemen pertanian diperlukan untuk mendukung infrastruktur digital.
Baca Juga:
Dinas Pertanian Kubu Raya Rencanakan Penanaman Padi 69.462 Ton Tahun 2024
“Penerapan teknologi digital dalam keuangan pedesaan juga meningkat dan berperan penting dalam transformasi pedesaan,” ujar Kasdi
Penerapan teknologi digital, lanjut dia, juga turut berkontribusi dalam memperkuat pemulihan ekonomi masyarakat dari kondisi pandemi Covid-19, lebih inklusif dan kolaboratif.
“Penerpan teknologi dapat menciptakan nilai ekonomi digital sehingga pemanfaatan teknologi digital lebih inklusif dalam mempercepat pemulihan ekonomi, khususnya untuk pengembangan UMKM dan inklusi keuangan.”