Ia mencontohkan misalnya, ada banyak lahan tandus di Indonesia yang apabila ditanami palawija saja tidak mendukung ekonomi masyarakat. Maka, PLN melihat peluang lahan tandus ini bisa ditanam tanaman seperti kaliandra ataupun jenis tanaman energi lainnya yang diolah menjadi biomassa.
"Di Pulau Jawa ada 800 ribu hektar tanah kering. Ini masih bisa dimanfaatkan untuk energi biomassa. Ini bisa menjadi titik ekonomi baru dan membangun kekuatan rakyat dalam meningkatkan produksi energi. Kita menciptakan lapangan kerja dan kita juga jaga lingkungan," kata Darmawan.
Baca Juga:
Percepat NZE 2060, PLN Indonesia Power Perkuat Ekosistem Hidrogen dari Hulu ke Hilir
Diketahui, PLN bakal menerapkan teknologi _co-firing_ pada 52 PLTU yang total kapasitasnya 18 gigawatt (GW), di mana kebutuhan pasokan bahan bakar biomassa yang akan mensubtitusi sebagian batubara pada tahun 2025 sebesar 10,2 juta ton per tahun. Melalui program ini PLN bisa menurunkan emisi karbon sampai 11 juta ton CO2. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.