WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menawarkan tiga pendekatan untuk pemanfaatan penuh Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Hal ini bertujuan memperdalam kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia dan Uni Eropa (UE) dalam menghadapi proteksionisme global.
Hal ini diutarakan Wamendag Roro dalam The 9th KAS-CSIS Germany-Indonesia Strategic Dialogue di Pakarti Centre Building, Jakarta pada Selasa (4/11).
Baca Juga:
Bertemu US-ABC di TEI ke-40, Mendag Busan Perkuat Kerja Sama Perdagangan dan Investasi dengan AS
Dialog digelar Centre for Strategic and
International Studies (CSIS) berkolaborasi dengan Konrad-Adenauer-Stiftung (KAS) Jerman dan
mengusung tema “Trade and Competitiveness in A Changing Global Landscape: Building A Stronger
Economic Partnership Between Europe And Indonesia”.
"Kerja sama sektoral, pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM), dan kemitraan beragam pemangku kepentingan merupakan tiga pendekatan untuk pemanfaatan Indonesia-EU CEPA. Ketiganya dapat berfungsi sebagai landasan yang kuat bagi Indonesia dan UE untuk bergerak maju dan memberikan hasil yang nyata," urai Wamendag Roro.
Lebih lanjut tentang pendekatan menyelaraskan dan memperkuat kerja sama di sektor prioritas, Wamendag Roro meyakini, Indonesia dan UE beserta negara anggotanya perlu fokus pada sektor-sektor strategis yang saling menguntungkan, seperti energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, ekonomi digital, dan manufaktur hijau. Kedua belah pihak perlu mempertimbangkan untuk bekerja menuju standar bersama dan penyelarasan regulasi.
Baca Juga:
Temui Pelaku Usaha dari Berbagai Negara, Wamendag Dorong Perluasan Kemitraan Bisnis dan Diversifikasi Produk
"Bisnis dapat beroperasi dengan mudah satu sama lain dengan berfokus pada sektor-sektor yang
menguntungkan. Saya meyakini, kerjas ama yang baik dalam menciptakan jejaring regulasi yang saling mendukung satu sama lain akan meningkatkan daya saing secara kolektif dan berdampak positif terhadap pertumbuhan aktivitas ekonomi di kedua belah pihak," jelas Wamendag Roro.
Wamendag Roro juga menyampaikan sejumlah upaya pendekatan kedua terkait pentingnya urgensi memberdayakan UKM melalui peningkatan kapasitas dan akses pasar. Upaya memaksimalkan
pemanfaatan CEPA untuk UKM yaitu dengan menyediakan bantuan teknis yang tepat, fasilitasi perdagangan digital, dan mekanisme inklusi keuangan.
“Pendekatan tersebut dapat membantu UKM meningkatkan operasi dan partisipasi dalam rantai nilai global. Selain bermanfaat bagi perusahaan besar, inklusi UKM akan menghasilkan keuntungan jangka
panjang bagi kesejahteraan umum," papar Wamendag Roro.