WahanaNews.co | Program Connext powered by PLN kini memasuki tahap inkubasi (pendampingan eksplorasi) bisnis. Sebanyak 10 startup yang telah terpilih kini mendapatkan bimbingan dari para mentor ahli untuk mengeksplorasi usahanya hingga mampu diintegrasikan dengan ekosistem pengembangan bisnis PLN.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, program inkubasi bisnis ini berlangsung selama dua bulan, sejak Agustus hingga September 2023. Darmawan optimistis, melalui program ini dapat menjangkau banyak kesempatan bisnis yang dapat dikembangkan bersama antara PLN dan startup, sehingga sejalan dengan prinsip Sustainability Development Goals (SDGs).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
”Program inkubasi ini diharapkan mampu memberikan dorongan signifikan bagi industri teknologi dan non-kelistrikan di Indonesia, khususnya pada sektor elektrifikasi agritech, mobilitas, waste energy hingga efisiensi aset. Inisiatif ini akan membantu menstimulasi inovasi dan mengembangkan teknologi yang relevan sejalan dengan prinsip SDGs yang dijalankan perseroan,” ujar Darmawan.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo merinci, 10 startup yang mengikuti inkubasi PLN Connext dibagi ke dalam 4 kategori berbeda. Pertama, kategori elektrifikasi agritech antara lain Akar, Crustea, dan FisTx. Kedua, kategori Elektrifikasi Mobilitas, yaitu Astrobike, Otoklix, dan Maritek. Ketiga, kategori waste to energy yaitu WAUS Energy dan STB Energy. Keempat, dalam kategori optimalisasi proses bisnis PLN yaitu Kawan Ai dan TechnoGIS.
Hartanto melanjutkan, dalam proses inkubasi bisnis ini, startup akan mendapatkan beberapa fasilitas pengembangan bisnis. Seperti, diagnosis solusi produk dan model bisnis startup agar bisa mencapai product-market fit. Kemudian, terdapat pula group coaching dengan para mentor, serta sesi mentoring antara mentor dengan startup yang dilakukan secara daring. Startup yang memiliki produk bagus akan berkolaborasi dengan PLN dalam pengembangan bisnisnya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
”Diharapkan program inkubasi ini akan membuka jalan untuk berbagai inovasi baru dan meningkatkan daya saing lokal, serta mendorong kolaborasi antar sektor non-kelistrikan dan industri teknologi agar mampu menciptakan sinergi untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan,” ungkap Hartanto.
Hartanto menegaskan, program inkubasi bisnis semacam ini akan terus digalakkan. Hal ini merupakan wujud komitmen PLN dalam memberikan Create Shared Value (CSV), memainkan peran ganda meningkatkan nilai-nilai kompetitif perusahaan dan secara bersamaan memajukan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Hartanto menambahkan, PLN juga membuka peluang bagi startup lainnya untuk bergabung atau berkolaborasi di program ini di masa depan.