WahanaNews.co | PLN Icon Plus pada tahun 2022 berhasil meningkatkan pendapatan hingga 16% dibandingkan tahun 2021. Subholding PLN yang aktif membangun lini bisnis baru di luar kelistrikan atau Beyond kWh tersebut mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp 4 triliun meningkat dari Rp 3.5 triliun di tahun sebelumnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan tren positif pengembangan bisnis di luar kelistrikan yang dilakukan PLN Icon Plus perlu dijaga, salah satunya layanan internet Iconnet yang mampu tumbuh pesat hingga 294%, dari 124 ribu pelanggan di tahun 2021 menjadi 489 ribu di Desember 2022, dengan revenue sebesar Rp 560 miliar.
Baca Juga:
Maraknya Penyalahgunaan Arus untuk 'Strum' Manusia, ALPERKLINAS Desak PLN Perketat Pengawasan
"Pendapatan dari layanan retail internet PLN Icon Plus tersebut naik cukup tajam. Ini perlu ditingkatkan di tahun ini dan yang akan datang. Mapping kesiapan infrastruktur perlu terus dilakukan agar bisa melayani lebih banyak pelanggan," ungkap Darmawan.
Ket Foto: Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra Cahyadi (tengah) didampingi Komisaris Utama PLN Icon Plus Hartanto Wibowo (kiri) dan Direktur Keuangan PLN Icon Plus Teguh Widhi Harsono (kanan) menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Tahunan Periode 2022 dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Rabu (14/6).
Dirinya menambahkan, PLN Icon Plus juga perlu mendorong perubahan kultur dalam perusahaan untuk lebih mengoptimalisasi aset yang dimiliki perseroan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Soroti Ancaman 'Power Wheeling' dalam RUU EBET Prolegnas 2025
"Maksimalisasi aset untuk beyond kWh perlu terus dipikirkan. Perubahan kultur ini perlu dan sangat mendasar supaya Icon Plus bisa lebih tune in pada model bisnisnya, karena saat ini Icon Plus dituntut untuk ekspansi ke bisnis retail, EV charging, PV rooftop, dan sebagainya," tambahnya.
Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly juga menekankan pentingnya PLN Icon Plus memperhatikan quality earning agar kinerja keuangannya tetap terjaga. Terutama untuk beberapa inisiatif pengembangan bisnis yang membutuhkan biaya cukup besar di awal.
"Melihat tren saat ini, perlu segera dipikirkan upaya pengembangan bisnis baru dengan memperhatikan investasi cost. Sehingga distribusi investasinya bisa lebih optimal dan terukur kapan bisa keep up untuk laba bersih tahunannya," jelas Sinthya.
Direktur Utama PLN Icon Plus Ari Rahmat Indra cahyadi mengemukakan shifting perusahaan dari sebelumnya B2B (bisnis ke bisnis) dan kini merambah ke retail berjalan lancar. Transformasi digital yang dilaksanakan oleh PLN menjadi pondasi penting untuk membangun bisnis beyond kWh dan meningkatkan kualitas pelayanannya.
"Dalam proses digitalisasi layanan iconnet, kami telah membangun virtual command center yang mendorong perubahan kultur dalam perusahaan hingga level petugas lapangan. Penanganan response time, penanganan gangguan pelanggan dan delivery layanan terus meningkat kualitasnya dengan transformasi berbasis digitalisasi," tuturnya.
Ket Foto: Petugas PLN Icon Plus sedang melakukan pengecekan kesiapan jaringan Iconnet saat aktivasi pelanggan baru.
Pengembangan bisnis PLN Icon Plus semakin memberikan kontribusi besar kepada PLN grup, seiring dengan dukungan digitalisasi antara lain pelayanan pelanggan, digital procurement, sistem anti black-out, dan optimasi energi primer serta seluruh proses bisnis lainnya yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan efisiensi biaya PLN.
"Fokus kami ke depan adalah memperluas coverage area internet broadband, karena saat ini kami menjadi provider yang paling pesat pertumbuhan pelanggannya dan berada di posisi ketiga, kami akan terus dorong ini agar bisa menjadi sumbangan profit untuk holding," pungkas Ari.