WahanaNews.co | PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN terus mengimbangi proyeksi percepatan produksi kendaraan listrik domestik lewat pembangunan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terintegrasi di banyak wilayah.
Pada tahun ini, PLN menargetkan pembangunan SPKLU dapat rampung sebanyak 580 unit. Jumlah itu naik signifikan dari jumlah SPKLU saat ini yaitu 126 unit.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Vice President Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan perseroan telah membangun sebanyak 126 unit SPKLU yang tersebar di 97 lokasi strategis di sejumlah kota besar.
“Sementara untuk total SPKLU yang sudah terbangun secara nasional gabungan antara SPKLU PLN dan SPKLU yang dibangun oleh pihak ketiga berjumlah 307 unit di 264 lokasi,” kata Greg melalui pesan singkat, Minggu (12/6/2022).
Greg mengatakan pembangunan satu SPKLU beserta shelter menelan biaya mencapai Rp85 juta hingga Rp1 miliar tergantung dari jenis dan kapasitas pengisian ulang.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“PLN terus memberikan pelayanan terbaik dalam mendukung percepatan pertumbuhan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB),” tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) memperkirakan permintaan mobil dan motor listrik masing-masing bakal tembus di angka 400.000 unit dan 1,2 juta unit atau tumbuh sampai 4 kali lipat pada 2025 mendatang.
Sementara itu, IBC belakangan masih mencari investor prospektif untuk membangun industri pembentuk komponen sel baterai yang belum dapat diproduksi di dalam negeri seperti anoda, elektrolit, selubung dan separator.