WahanaNews.co, Jakarta - PT Brantas Abipraya (Persero), perusahaan konstruksi milik negara, memantapkan posisinya sebagai BUMN terunggul dalam pembangunan bendungan dengan membangun Bendungan Mbay.
Bendungan Mbay ini berlokasi di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Brantas Abipraya saat ini tengah merampungkan pengerjaan bendungan mbay paket II yang ditargetkan selesai pada tahun 2024.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Memastikan pembangunannya dapat tuntas tepat waktu, Presiden Joko Widodo pun berkunjung untuk meninjau progress pekerjaan bendungan tersebut, Kamis (6/12).
Kunjungan Presiden didampingi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Pj Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dan Direktur Operasi I Muhammad Toha Fauzi.
“Bendungan Mbay merupakan salah satu upaya Brantas Abipraya dalam mendukung program Pemerintah yaitu ketahanan air dan pangan nasional. Setelah rampung dibangun, bendungan ini nantinya dapat mendorong peningkatan produksi beras di Kabupaten Nagekeo hingga 2,5 lipat,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya saat ditemui ditempat berbeda.
Baca Juga:
Ribuan Warga Hadir, Saat Jokowi Blusukan di Banyumas Dampingi Luthfi
Senada dengan Sugeng, dalam kunjungannya, Presiden juga mengatakan bahwa pembangunan bendungan tersebut merupakan salah satu langkah Pemerintah dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Presiden menambahkan, bendungan tersebut dapat menampung hingga 51 juta meter kubik air, dan nantinya akan mengairi sekitar 4.200 hektare, dengan pengembangannya 1.900 hektare.
Bendungan Mbay sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) ini diproyeksikan akan menghasilkan air baku 0,21 m3/detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.928 hektare lahan pertanian.