WahanaNews.co | PT PLN (Persero) mengungkapkan daya listrik dari energi baru terbarukan (EBT) berkapasitas 515 MW yang diproduksi PT Poso Energy merupakan solusi dalam mengatasi beban puncak listrik selama lima jam untuk Provinsi Sulawesi Selatan, Barat, Tengah dan Tenggara.
"Setelah uji coba pada pertengahan Januari lalu, listrik di hasilkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik Poso Energi berkedudukan di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah mampu mengatasi pemakaian beban puncak mulai Pukul 18.00 WITA hingga 22.00 WITA," kata Manajer PLN Unit Pelayanan Pengatur Beban (UP2B) Sistem Makassar Edo Adrianto yang dihubungi dari Palu, Sabtu.
Baca Juga:
Spesial Harkitnas! PLN Beri Diskon 50 Persen untuk Tambah Daya Listrik, Berlaku hingga 23 Mei 2025
Ia menjelaskan, sesuai dengan hasil uji coba sistem, maka produk energi dihasilkan perusahaan energi tersebut memberikan harapan baru kepada PLN apabila terjadi pertumbuhan beban seperti yang diprediksi, maka 515 MW bisa mengatasi beban puncak pemakaian listrik oleh konsumen.
"Selama ini masih tanda tanya, sekarang melalui kemitraan dengan Poso Energy hasil didapatkan sudah rill dan siap Commerciao Operation Date (COD) pada Februari mendatang," tuturnya.
Ia memaparkan sistem jaringan Sulawesi Selatan, Tenggara, Tengah dan Barat (Sulbaksel) sudah terinterkoneksi sehingga penyaluran energi listrik lebih maksimal karena kesatuan yang tidak terpisahkan.
Baca Juga:
Keandalan Listrik Bali Kelas Dunia dan Jarang Alami Gangguan, ALPERKLINAS Sebut 'Blackout Listrik Bali' Bukan Human Error
Oleh karena itu, ketahanan energi dipasok dari PLTA Poso sesuai kontrak kedua belah pihak berkapasitas 515 MW dapat bertahan di atas 20 tahun ke depan.
"Kiranya masyarakat menjaga ekosistem di kawasan pembangkit, supaya tidak mengganggu elevasi, sebab hal ini sangat berpengaruh dengan daya listrik dihasilkan," ujarnya, melansir Antara.
Ia menambahkan, PLTA Poso juga menyuplai energi pemakaian beban normal sebesar 350 hingga 400 MW setiap hari, sehingga dengan ketambahan 515 MW disiapkan untuk mengatasi beban puncak, maka penggunaan listrik oleh konsumen dinilai sangat memadai.
Manager Bendungan dan Lingkungan PT Poso Energy Sahroni mengemukakan, masing-masing pembangkit memiliki daya bervariatif yakni PLTA Poso I berkapasitas 30x4 MW menghasilkan energi 120 MW, kemudian PLTA Poso IIA 65x3 MW menghasilkan 195 MW, dan pembangkit PLTA Poso IIB 50x4 MW menghasilkan energi 200 MW.
Melalui suplai energi sebesar itu, maka dapat dipastikan sangat mendukung sistem kelistrikan Sulawesi secara resmi melalui PT PLN (Persero) sesuai kesepakatan Power Purchase Agreement (PPA).
"Kami hadir dengan program EBT untuk membantu pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energi listrik untuk masyarakat," katanya. [eta]