Area terbesar yang ingin direformasi China adalah pasar perumahan, lanjut Rajan, yang sekarang menjadi profesor keuangan di The University of Chicago Booth School of Business.
Adapun pihak berwenang China dalam beberapa bulan terakhir telah menerapkan langkah-langkah untuk menjinakkan harga properti yang melonjak.
Baca Juga:
China Klaim Sebagai Negara Teraman di Dunia
Hal itu termasuk melalui pengetatan dana untuk pengembang yang berutang banyak.
Langkah seperti itu sempurna dalam skema yang lebih besar tetapi sangat berbahaya dalam jangka pendek.
Pengembang China Evergrande sudah berjuang untuk membayar utangnya yang besar, dan lebih banyak pengembang dapat menghadapi masalah serupa.
Baca Juga:
Inflasi China Tembus Rekor Dalam 2 Tahun, Gegara Daging Babi?
Jika harga properti turun sebagai akibat dari tindakan pemerintah, tambahnya, pemilik rumah akan merasa lebih miskin dan pemerintah daerah mungkin kehilangan pendapatan dari penjualan tanah yang lebih rendah.
"Jadi intinya, Anda menangani banyak hal pada saat yang bersamaan. Ketika Anda melakukan itu, ada risiko kesalahan besar," pungkasnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.