WahanaNews.co | Petani melon di wilayah Sleman menyebut pihaknya terbantu program Electrifying Agriculture atau listrik untuk agrikultur, yang diinisiasi PT PLN (Persero).
Listrik PLN telah memberikan kemudahan penyiraman di Green House mereka. Adanya aliran listrik tersebut berhasil membantu meningkatkan produktivitas dalam bertani, termasuk membantu dalam pencampuran pupuk dan pemberian asupan nutrisi
Baca Juga:
Sepanjang 2024, Electrifying Agriculture PLN Punya 53.539 Pelanggan Baru
Salah satu petani buah asal Sleman, Muhammad Rosul dengan sumringah mengaku akan segera menikmati hasil panen sebanyak 1200 buah melon Jepang premium pada 22 Juni 2023 mendatang.
Hasil ini tidak lepas dari masuknya listrik PLN untuk membantu meningkatkan produktivitas kebun buahnya.
"Berkat listrik PLN, saya tidak perlu lagi menyiram dengan manual. Bahkan saya sekaligus dapat mencampur pupuk yang dapat disetting timer dengan penyiraman melalui selang drip dan mengandung nutrisi," ucap Rosul dalam keterangan tertulis, Senin (12/6/2023).
Baca Juga:
Sepanjang 2024, Electrifying Agriculture PLN Punya 53.539 Pelanggan Baru
Sejak masuknya listrik PLN, petani buah muda yang memiliki 4 Green House ini mengaku dapat memanen melon sebanyak 2,5 hingga 3 ton setiap bulannya. "Keuntungan lain yang kami rasa setelah masuknya listrik ini adalah pengendalian kualitas air dengan pH yang khusus, selain terkait efisiensi waktu dan tenaga," imbuhnya.
Pertanian di Green House milik Rosul ini dijalankan dengan Integrated Farm System. Dimana setiap hasil pertanian digunakan untuk usaha yang lain.
"Hasil limbah dari pohon melon digunakan untuk peternakan itik, domba dan sapi. Sementara itu melon yang kurang bagus hasil sortiran, digunakan untuk makanan maggot, pakan domba. Sedangkan batang dan pohon melon digunakan untuk pupuk," terang Rosul.