WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memperkuat komitmen mendukung pengembangan UMKM dalam negeri.
Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BPOM Taruna Ikrar. Kesepakatan yang berlaku selama lima tahun ini berfokus pada peningkatan kemandirian dan daya saing produk UMKM di bidang obat dan makanan.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Erick Thohir menjelaskan tiga langkah strategis yang akan didorong ke depan. Salah satunya adalah pengembangan Pasar Digital (PaDi) UMKM sebagai upaya mendukung pertumbuhan usaha kecil dan menengah. Sebagai bagian dari komitmen ini, BUMN dilarang mengikuti tender proyek senilai Rp15 miliar ke bawah, memberikan ruang lebih besar bagi UMKM untuk berkembang.
"Nomor satu, mengenai Padi UMKM, yaitu sebuah ekosistem yang sudah dibangun sejak tahun 2020, bahwa tender di perusahaan-perusahaan BUMN yang nilainya di bawah Rp 15 miliar, itu harus UMKM," kata Erick seperti disiarkan YouTube BPOM, Selasa kemarin.
"Tidak boleh keluarganya pengelola BUMN, atau yayasannya, atau anak dan cucunya. Dan Alhamdulillah, itu sudah terkumpul 50 ribu vendor, yang mungkin 90 persen juga makanan," tambahnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi DJK atas Penghargaan untuk Lembaga Sertifikasi Ketenagalistrikan Terbaik 2024
Menurut Erick program tersebut bisa menjadi langkah awal kolaborasi Kementerian BUMN dengan BUMN. Hal lain yang didorong adalah terkait dengan PNM Mekaar.
"Kita juga mensinergikan program PNM Mekar, yaitu program ibu-ibu di desa-desa, dengan pinjaman Rp 1 sampai Rp 5 juta, ini jumlahnya 21,2 juta ibu-ibu. nggak ada bapaknya kalau ini, ibu-ibu semua. Dan indikasi bahwa mereka juga melakukan kegiatan, seperti pangan, saya rasa mungkin mirip dengan apa yang ada di PaDi UMKM," bebernya.
Erick menyatakan, dengan digitalisasi yang ada di PaDi UMKM dan PNM Mekaar maka lebih mudah untuk mengembangkan UMKM. Terlebih ada 61 juta UMKM yang 92% di antaranya mendapat pinjaman dari Bank BUMN.