WahanaNews.co | Menteri BUMN Erick Thohir minta pada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar segera membentuk holding subholding di tubuh PLN. Langkah ini dilakukan agar perusahaan setrum negara ini bisa lebih efisien ke depan.
Juni tahun ini, targetnya virtual holding sudah bisa terbentuk. Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari menjelaskan, saat ini PLN masih terus melakukan kajian struktur terkait pembentukan holding subholding ini.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Sesuai dengan arahan Kementerian BUMN sebelumnya, PLN masih terus melakukan kajian struktur Holding/Subholding terbaik dengan memperhatikan masukan dan arahan dari Dewan Komisaris, Kementerian BUMN serta kementerian terkait lainnya, sehingga tujuan pembentukan subholding PLN antara lain value unlocking dan menciptaka stabilitas finansial, mempercepat ESG agenda, melalui pembentukan subholding Beyond kWh dan Subholding Pembangkitan dapat tercapai," ujar Diah, dikutip Senin (30/5).
Diah tak menampik, PLN saat ini secara korporasi sedang dalam proses bertransformasi dari berbagai sisi mulai dari organisasi, legal, manajemen aset, dan lain-lain.
Hal ini sejalan dengan tujuan dari restrukturisasi untuk dapat menjadi lebih cepat dan lincah dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada seluruh pemangku kepentingan terkait PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Dengan adanya hal ini akan menciptakan percepatan proses pengambilan keputusan sehingga diharapkan mampu mengoptimalkan kinerja perusahaan guna menjawab setiap tantangan terkait ketenagalistrikan ke depan," ujar Diah.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membidik target pembentukan holding dan sub-holding di tubuh PT PLN (Persero) pada tahun 2023. Sebagai ancang-ancang di tahun ini, pembentukan holding dan subholding perusahaan setrum pelat merah itu akan dimulai secara virtual terlebih dahulu.
"Holding dan subholding sendiri rencana tahun ini akan virtual dulu, sebelum kita dorong benar-benar menjadi holding subholding pada tahun depan," ujar Erick.