WahanaNews.co | Menteri BUMN Erick Thohir memastikan penggunaan aplikasi MyPertamina bukanlah untuk membatasi pembelian pertalite, tetapi memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran.
Ia menjelaskan MyPertamina akan menyaring data masyarakat dan kendaraan yang digunakan. Dengan demikian, pihaknya bisa menyeleksi siapa saja yang berhak menerima BBM subsidi.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
"Jadi bukan pembatasan tapi untuk memastikan subsidi tepat sasaran ke depan. Bukan hari ini, tapi harus berlaku dari sekarang," kata Erick di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Rabu (7/9).
Meski demikian, implementasi MyPertamina belum diterapkan. Sebab, Pertamina dan PT Telkom Indonesia Tbk masih mengintegrasi data-data pengendara yang sudah masuk.
"Kalau mengenai MyPertamina, kan sedang duduk antara yang namanya Pertamina dengan Telkom di mana untuk mensinergikan data base," kata Erick.
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Menurut Erick, proses pengintegrasian ini bisa memakan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan.
Berdasarkan data Pertamina, hingga akhir Agustus 2022, sudah ada lebih dari 1 juta unit kendaraan terdaftar dalam aplikasi MyPertamina untuk program Subsidi Tepat.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkap BBM bersubsidi banyak dinikmati oleh orang kaya. Padahal, pemerintah mengeluarkan anggaran subsidi energi hingga Rp502,4 triliun energi yang tujuannya untuk membantu masyarakat miskin atau tak mampu.