WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) kembali mewujudkan komitmen pemerataan akses energi di Tanah Air melalui penyaluran Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) bagi 112 keluarga prasejahtera di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Kegiatan penyaluran bantuan ini menjadi bagian dari program strategis nasional bertajuk “Merdeka dari Kegelapan” yang digagas pemerintah untuk menghapus kesenjangan energi di wilayah-wilayah terpencil.
Baca Juga:
PLN Hadirkan Cahaya dan Harapan bagi Warga Demak Lewat Program Sambungan Listrik Gratis
Acara tersebut digelar di Desa Winebetan, Kecamatan Langowan Selatan, pada Kamis (30/10/2025), dan dihadiri langsung oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus, serta Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Bantuan BPBL ini memberikan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini kesulitan mendapatkan akses listrik mandiri.
Salah satu penerima manfaat, Jolly Walangitan (59), mengaku sangat bersyukur atas sambungan listrik yang kini dapat ia nikmati bersama keluarganya.
Baca Juga:
Air Mata Bahagia Karmini di Hari Listrik Nasional, Rumahnya Kini Terang Berkat Bantuan PLN
“Kami sebelumnya hanya pasang lampu dengan menyambung dari tetangga. Sekarang sudah ada (penyambungan) listrik sendiri secara gratis, jadi kami bisa menikmati penerangan tanpa bergantung lagi pada orang lain,” ujarnya.
Jolly juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah atas perhatian yang diberikan kepada masyarakat kecil.
“Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah, Bapak Presiden Prabowo Subianto, Bapak Menteri ESDM dan PLN yang telah membantu kami mendapatkan pemasangan listrik gratis,” tuturnya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa program ini merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok Nusantara.
Dalam sambutannya pada agenda 'Merdeka dari Kegelapan" di Desa Winebetan, Kecamatan Langowan Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara pada Kamis (30/10/2025), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa program ini sangat penting untuk memastikan kehadiran negara dalam mewujudkan keadilan energi di seluruh pelosok Tanah Air.
“Sekali lagi saya perintahkan, agar 2029 sampai 2030, semua desa, semua kelurahan, sudah harus ada listrik. Tidak boleh lagi kita biarkan anak-anak kita. Masa depan bangsa, tidak merasakan fasilitas yang layak untuk mereka bisa sekolah baik, bisa kesehatan baik, ya kemudian bisa ekonominya baik. Agar nelayan yang bisa juga menangkap ikan dan hasilnya bisa terjaga dan bisa dijual dengan harga yang baik," ujar Bahlil.
Bahlil juga menegaskan bahwa daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) menjadi fokus utama pemerintah dalam pemerataan kelistrikan.
Ia memastikan seluruh sumber daya dan anggaran diarahkan untuk menuntaskan wilayah-wilayah yang belum teraliri listrik.
“Maka dalam momen kesempatan yang berbahagia ini, saya meminta kepada Dirjen EBTKE dan Dirjen Listrik dan PLN. Anggarannya sudah ada. Saya minta prioritaskan semua daerah-daerah 3T. Selesaikan dulu," tegasnya.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, realisasi program BPBL tahun 2024 mencapai 155.429 rumah tangga, sementara hingga September 2025 sudah 135.482 rumah tangga yang menikmati sambungan listrik dari target 215.000 rumah tangga pada akhir tahun.
Secara nasional, Rasio Elektrifikasi Indonesia per Semester I 2025 mencapai 98,53 persen, menunjukkan bahwa hampir seluruh rumah tangga telah menikmati aliran listrik.
Namun, masih ada sekitar 1,47 persen rumah tangga di wilayah 3T yang belum berlistrik dan menjadi prioritas utama pembangunan.
Dalam kesempatannya bersama media pada agenda yang sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia merincikan realisasi program BPBL tahun 2024 mencapai 155.429 rumah tangga. Sementara itu, hingga September 2025, sebanyak 135.482 rumah tangga telah menerima sambungan listrik dari target 215.000 rumah tangga pada akhir tahun.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan kesiapan PLN untuk mendukung penuh program BPBL yang diinisiasi Kementerian ESDM sebagai bentuk nyata pemerataan energi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto dan Menteri ESDM Bapak Bahlil Lahadalia telah menegaskan agar tidak ada lagi masyarakat yang hidup dalam kegelapan. PLN memastikan seluruh warga, tanpa terkecuali, dapat menikmati listrik sebagai hak dasar,” ujar Darmawan.
Menurutnya, program BPBL hadir sebagai solusi bagi masyarakat kurang mampu yang belum dapat melakukan pasang baru meskipun jaringan listrik sudah tersedia di sekitar tempat tinggal mereka.
“PLN siap all out menyukseskan BPBL. Kami pastikan seluruh proses berjalan cepat, aman, dan tepat sasaran. Listrik bukan sekadar penerangan, tetapi fondasi untuk pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tutup Darmawan.
Program BPBL menjadi salah satu wujud nyata sinergi pemerintah dan BUMN dalam mewujudkan Indonesia terang, sekaligus memperkuat pondasi pembangunan berkelanjutan di seluruh penjuru negeri (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]