Di tahun 2022, PLTU Paiton menghasilkan FABA sebesar 208.368 ton. Sedangkan kebutuhan untuk membuat rumah tahan gempa ini mencapai 4.400 kg FABA. FABA sudah dimanfaatkan untuk menjadi paving, batako, pengecoran jalan desa dan sebagainya.
Bahkan, PT. PLN Nusantara Power melalui PLTU Pacitan telah membangun 3 unit rumah layak huni untuk masyarakat.
Baca Juga:
Sepanjang Semester I 2024, PLN Sukses Manfaatkan Hampir 1,5 Juta Ton FABA PLTU
Manager Senior Transfer Teknologi Office, Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi ITS, Ary Bachtiar KP ST MT PHD menjelaskan, inovasi ini menjadi terobosan cerdas mengenai penggunaan debu hasil limbah PLN.
“Inovasi ini bukan hanya sekadar solusi lokal, tapi juga memiliki potensi untuk berlanjut ke daerah-daerah lain,” katanya.
Inovasi BIMA ini memainkan peran penting dalam mengurangi limbah serta meningkatkan efisiensi pengolahan limbah di lingkungan PLN.
Baca Juga:
Di Jakarta, PLN Olah 3,3 Ton FABA dari PLTU Lontar Menjadi Bahan Konstruksi Gardu Distribusi
“Melalui pelatihan ini, nantinya masyarakat dapat mengembangkannya sendiri, sehingga membuka peluang dalam meningkatkan perekonomian secara berkelanjutan," ungkap dosen Teknik Mesin ITS itu.
Para peserta pelatihan juga dibekali edukasi mengenai rumah tahan gempa oleh Ir. Faimun MSc PhD, ahli gempa dari Teknik Sipil ITS.
Faimun memaparkan tentang gambaran umum gedung fungsi hunian berupa rumah tahan gempa. Ia menggarisbawahi betapa pentingnya membangun konstruksi yang kuat dan aman dalam menghadapi potensi bencana gempa.