Mati lampu total terjadi pada pertengahan Sabtu, ketika dua pembangkit listrik Lebanon ditutup karena kehabisan bahan bakar.
Namun pada pernyataan di hari Minggu, perusahaan penyedia listrik negara menegaskan telah mengirimkan tenaga listrik dengan level yang sama sebelum mati lampu.
Baca Juga:
Percepat Pemulihan Kelistrikan Pasca Bencana Aceh, Tim PLN UID Jakarta Raya Tuntaskan 38 Aktivitas Recovery
Bahkan sebelum mati lampu berkepanjangan seperti sebelumnya, masyarakat hanya menerima listrik selama dua jam sehari.
Pemadaman kemarin membuat seluruh Lebanon bergantung pada generarator bertenaga disel swasta untuk listrik.
Namun, cara ini semakin mahal untuk dijalankan di tengah kekurangan bahan bakar, dan tak mampu menutupi kekeurangan jaringan listrik nasional.
Baca Juga:
Siagakan 52 Personel, PLN UP3 Nias Pastikan Pasokan Listrik Aman selama Nataru
Pihak tentara Libanon telah setuju menyerahkan sebagaian bahan bakarnya untuk membuat pembangkit listrik bekerja kembali, sampai lebih banyak yang dapat diimpor. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.