WahanaNews.co, Tangerang - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Djatmiko Bris Witjaksono menegaskan implementasi Perjanjian Perdagangan Preferensi (PTA) negara-negara D-8 diharapkan meningkat USD 500 miliar pada 2030.
Indonesia telah mengimplementasikan D-8 PTA dan berhasil meningkatkan ekspor sebesar USD 4,5 juta. Seluruh
negara D-8 diharapkan segera mengimplementasikan perjanjian ini agar terjadi peningkatan perdagangan dan kesejahteraan bersama.
Baca Juga:
Wamendag Roro Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terus Menguat
“Sejak Indonesia memulai implementasi D-8 PTA pada 1 Juni 2024, dunia usaha telah memanfaatkan PTA untuk ekspor ke negara D-8 dengan total nilai mencapai USD 4,5 juta. Tujuan ekspor utama yaitu Bangladesh, Iran, Turki, dan Malaysia. Implementasi PTA secara penuh diharapkan dapat meningkatkan nilai perdagangan D-8 dengan dunia sebesar 10 persen dari total perdagangan D-8, atau sebesar USD 500 miliar pada 2030," tegas Djatmiko dalam pembukaan
Forum Bisnis Developing Eight Organization for Economic Cooperation (D-8) di arena Trade Expo
Indonesia (TEI) ke-39 di ICE Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten Jumat, (11/10).
Menurut Djatmiko, sebanyak lima negara anggota D-8 telah memulai implementasi PTA D-8, yaitu
Indonesia, Turki, Bangladesh, Malaysia, dan Iran. Sedangkan tiga negara lainnya, yaitu Nigeria, Pakistan dan Mesir, sedang dalam proses penyelesaian proses domestik.
Dalam kesempatan ini, Djatmiko meminta negara D-8 terus mengidentifikasi tantangan sektor
perdagangan yang akan terjadi di masa depan. Upaya tersebut dapat dilakukan, salah satunya dengan bertukar ide dan gagasan melalui kegiatan Forum Bisnis D-8.
Baca Juga:
Peringati Hari KORPRI, Wamendag Roro Tinjau Penyelenggaraan Donor Darah di Direktorat Metrologi
Kemendag berharap kegiatan Forum Bisnis D-8 dapat menghasilkan solusi praktis untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut.
"Saya percaya forum ini akan membantu mengidentifikasi cara untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dunia bisnis dan menuju pada solusi praktis," kata Djatmiko dalam sambutannya mewakili Menteri Perdagangan.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]