WahanaNews.co, Jakarta - Industri kerajinan Nusantara menyimpan potensi besar sebagai sumber penghidupan masyarakat di berbagai daerah, sehingga turut berperan dalam menggerakkan perekonomian negara.
Untuk itu, Kementerian Perindustrian tak henti menggelar beragam program kegiatan untuk mendorong kemampuan dan keterampilan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor kerajinan,salah satunya melalui penyelenggaraan Kompetisi Asta Kriya Nusantara.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Penyerapan Batik IKM Jadi Seragam Jemaah Haji
“Kompetisi Asta Kriya Nusantara merupakan sinergi antara Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya meningkatkan dan memajukan kreativitas, daya cipta dan budaya, serta keterampilan di bidang kerajinan,” kata Wakil Ketua Harian I Dekranas, Loemongga Agus Gumiwang di Jakarta, Rabu (12/6).
Loemongga mengungkapkan, Kompetisi Asta Kriya Nusantara memberikan kesempatan bagi para pelaku industri kerajinan untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya bangsa kepada beragam generasi.
“Ajang ini bertujuan mendorong lebih banyak perajin, atau regenerasi perajin yang inovatif dan kreatif, serta sekaligus sebagai bentuk kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga:
Pacu Kesiapan IKM Terapkan Teknologi Digital, Kemenperin Gelar Workshop INDI 4.0
Kompetisi Asta Kriya Nusantara pada tahun ini bertemakan Anyaman Hantaran. Loemongga menjelaskan, hantarandari anyaman tidak sekadar menjadi wadah berisi hadiah simbol kasih sayang dan silahturahmi, tetapi juga kinisudah menjadi tren di masyarakat karena memiliki nilai budaya dan estetik yang tinggi.
Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyampaikan, Kompetisi Asta Kriya Nusantara terbuka untuk para perajin dan masyarakat umum, termasuk pelaku industri kerajinan binaan Kementerian/Lembaga, serta Dekranasda Provinsi, Kota dan Kabupaten. Peserta kompetisi dapat mengirimkan rancangan karya kerajinan maksimal tiga desain, dan harus orisinal atau karya sendiri.
Adapun material produk yang diajukan harus terbuat dari serat alam dengan teknik anyaman. “Rancangan produk belum pernah dipublikasikan, dapat diproduksi massal, dan memiliki potensi pasar,” ucap Reni.