WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) bersinergi dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) mencanangkan Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan.
Program YESS tersebut untuk mengakomodasi kreativitas pemuda tani untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian.
Baca Juga:
Proyek Strategis Pemkot Banjarbaru Selesaikan Pembangunan Pedestrian Jalan Kemuning Tepat Waktu
Guna meningkatkan kapasitas generasi milenial tersebut, digelar pelatihan Training of Trainer Proposal Bisnis (ToT) bagi 36 peserta di Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Banjar.
Kegiatan ini dilaksanakan di SMKPPN Banjarbaru, unit pelaksana teknis (UPT) pendidikan Kementan di Kalimantan Selatan.
Kegiatan ToT adalah pelatihan yang diperuntukkan bagi sosok-sosok yang disiapkan menjadi pelatih (trainer) dan meneruskan materi pelatihan tersebut kepada orang lain.
Baca Juga:
Bawaslu Bulungan Tetapkan 312 Calon PTPS untuk Bertugas di Pilkada 2024
Secara umum ToT adalah proses transfer pengetahuan dan keterampilan agar lebih kuat dan meningkat wawasannya.
Tujuan kegiatan ToT Proposal Bisnis untuk meningkatkan kapasitas staf Business Development Services Provider (BDSP), mobilizer, dan fasilitator dalam melakukan pelatihan dan pendampingan kepada Penerima Manfaat Program YESS terutama terkait identifikasi dan penyusunan Proposal Bisnis.
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pertanian memiliki banyak subsektor usaha yang dapat dikembangkan oleh generasi milenial.
“Saat ini banyak generasi milenial yang sukses menjadi petani dan pengusaha di sektor pertanian. Mereka mampu mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir. Ini bukti bahwa pertanian merupakan sektor usaha yang sangat menjanjikan untuk masa depan,” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/6/2022).
Salah satu cara untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, maka Penerima Manfaat Program YESS harus bisa mengakses permodalan baik melalui kegiatan Hibah Kompetitif maupun kredit perbankan.
Untuk mengakses permodalan tersebut dibutuhkan kemampuan menyusun proposal bisnis sebagai dasar bagi tim seleksi maupun perbankan dalam memberikan permodalan.
Dengan demikian, diperlukan adanya pelatihan ToT Proposal Bisnis untuk meningkatkan kemampuan pelatih dalam mengajarkan penulisan proposal bisnis yang akuntabel.
Tujuannya agar dapat meyakinkan tim seleksi maupun perbankan dalam memberikan modal kepada penerima manfaat Program YESS.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi selaku Penanggung Jawab YESS mengingatkan bahwa program tersebut dirancang untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian dan menghasilkan tenaga kerja yang kompeten di bidang pertanian.
Kegiatan ToT berlangsung selama tiga hari dan ditutup Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso.
Dia mengingatkan kegiatan ToT dapat meningkatkan kemampuan peserta terhadap penerima manfaat program YESS terutama yang berkaitan dengan identifikasi dan penyusunan proposal bisnis. [qnt]