WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah menggencarkan budidaya tanaman sorgum di dalam negeri. Bahkan, telah menginstruksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama menteri terkait menyusun peta jalan (road map) pertanian sorgum di Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Jokowi bahkan menandai penanaman sorgum di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Di mana, NTB merupakan salah satu daerah yang menjadi sasaran road map pertanian sorgum di Indonesia.
Baca Juga:
Mengenal Sorgum, Khasiat dan Penggunaan Hingga Manfaatnya
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian Musdalifah Mahmud menjelaskan, kampanye menanam sorgum oleh Jokowi bukan semata-mata mengurangi impor pangan, yaitu gandum.
"Keberadaan sorgum ini utamanya bukan untuk substitusi gandum atau lain. Tujuannya bukan sekedar mengurangi impor. Tapi, demi menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Yaitu, dengan diversifikasi pangan, salah satunya bisa dari sorgum. Bisa juga sagu atau singkong," kata Musdalifah pada wartawan, Kamis (25/8/2022).
Saat ini, kata Musdalifah, luas pertanaman sorgum di Indonesia tersebar di 6 provinsi utama. Yaitu, NTT sekitar 3.400 ha, Jawa Barat 488 ha, Kalimantan barat 305 ha, Jawa Timur 200 ha, Jawa Tengah 120 ha, dan NTB baru dimulai sekutar 100 ha.
Baca Juga:
Mentan Ajak Petani di Konawe Kembangkan Sorgum
"Dalam road map yang kita buat, tahun 2023 ditargetkana da 30 ribu ha lahan ditanami sorgum, tahun 2024 ada 40 ribu ha. Tersebar di 17 provinsi, diantaranya Sumatera Utara dan Barat, Jambi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jogja, Bali, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, NTT, dan NTB," kata Musdalifah.
"Dengan bertambahnya preferensi konsumsi, perlahan tentu akan bisa menggantikan fungsi gandum yang selama ini kita masih impor. Tapi, tentu saja kita harus mulai dari sekarang supaya produksinya tersedia, bisa diakses, dan berkelanjutan," tambah Musdalifah.
Diversifikasi pangan, lanjut dia, akan membantu menjaga ketahanan pangan. Terutama, seperti saat ini, di mana krisis pangan tengah mengancam berbagai negara di dunia.