WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) siap menyediakan listrik hijau bagi perusahaan fashion PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) sebesar 8.978 megawatt hours (MWh) melalui layanan Renewable Energy Certificate (REC).
Kolaborasi penyediaan REC PLN ini menandai dukungan penuh perusahaan terhadap langkah dekarbonisasi sektor industri di tanah air.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, REC merupakan layanan PLN yang memudahkan pelanggan untuk menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) secara transparan, akuntabel, dan diakui secara global. Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik yang digunakan berasal dari pembangkit EBT.
Ket foto: Semua toko retail UNIQLO kini menggunakan energi terbarukan melalui sertifikat energi terbarukan (Renewable Energy Certificate) dari PLN. [WahanaNews.co/PLN]
"Kami mengapresiasi UNIQLO yang berinisiatif menggunakan listrik hijau PLN dalam upaya mendukung transisi energi dan keberlanjutan industri fashion di tanah air. Kami pun berkomitmen memberikan layanan listrik hijau terbaik melalui REC," ujar Darmawan.
Darmawan menegaskan, penggunaan REC PLN sekaligus menjadi kolaborasi penting dalam perjalanan mencapai Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. PLN akan terus mendorong berbagai pihak untuk turut berperan aktif demi mewujudkan pengurangan emisi karbon, salah satunya melalui layanan REC.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya Lasiran turut mengapresiasi langkah UNIQLO dalam menggunakan listrik hijau PLN untuk seluruh kantor dan tenant UNIQLO di Indonesia. Menurutnya, kolaborasi semua pihak dibutuhkan untuk mencapai program transisi energi.
Lasiran pun berharap, langkah UNIQLO ini dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menggunakan listrik ramah lingkungan.
“Inisiatif UNIQLO menunjukkan kesadaran yang tinggi akan pentingnya energi bersih. Kami berharap lebih banyak perusahaan mengikuti jejak ini,” ujar Lasiran.