WahanaNews.co | Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, atau kerap disapa Gus Ipul terus berusaha melakukan perbaikan di bidang data sosial ekonomi nasional.
Menurut Gus Ipul, para pilar sosial seperti pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), pendamping Rehabilitasi Sosial (Rehsos), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) menjadi saksi momentum penting wacana pembaruan satu data sosial-ekonomi nasional.
Baca Juga:
Kemensos Gelontorkan Rp 1,2 Triliun untuk NTB, Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat
Karena melalui tangan para pilar sosial itulah nantinya menjadi ujung tombak Kemensos dalam menyukseskan penyelenggaraan satu data nasional tersebut.
"Presiden memerintahkan kepada K/L yang memiliki data untuk dipadankan dan dikonsolidasikan menjadi data tunggal," kata Gus Ipul saat memulai diskusi hangat bersama pilar-pilar sosial di Aula Sentra Wirajaya Makassar, beberapa waktu lalu.
Nantinya, data tunggal itu akan menjadi acuan dalam pemberian layanan penyelenggaraan kesejahteraan sosial oleh seluruh kementerian/lembaga (K/L) terkait.
Baca Juga:
Mensos Gus Ipul Serahkan Bantuan Rp29 Miliar Lebih kepada Masyarakat Rentan dan Miskin di Kota Ambon
Gus Ipul menuturkan, dengan lahirnya satu data sosial-ekonomi nasional itu juga akan membawa perubahan baru dalam target kerja Kemensos ke depannya. Termasuk dalam upaya menggeser para penerima bantuan sosial Kemensos menjadi penerima program pemberdayaan sosial.
"Tugas kalian itu setelah mendampingi di sini (program perlindungan sosial), di geser ke sana (pemberdayaan sosial). Jadi setelah graduasi dari penerima PKH/bansos, didorong untuk bergeser ke program pemberdayaan," kata Gus Ipul memberikan arahan kepada pilar sosial di Sulawesi Selatan.
Dalam mewujudkan pergeseran penerima program yang bersifat memberdayakan itu, Gus Ipul meminta para pilar sosial, khususnya pendamping PKH untuk menentukan target kerja agar dapat terukur.