CEO & Founder Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo menjelaskan, Toko Kopi Tuku di Seoul tidak hanya
menghadirkan menu es Kopi Susu Tetangga dan Tetangga Blend, tetapi juga menjual produk-produk lain, seperti gula aren yang merupakan hasil kolaborasi dengan salah satu produsen gula aren yaitu Beragam.
Toko Kopi Tuku juga menjual biji kopi dari beberapa daerah di Indonesia berkolaborasi dengan sejumlah produsen kopi lokal, salah satunya Adena Coffee. Untuk sajian minuman coklat, Toko Kopi Tuku berkolaborasi dengan produsen cokelat Pipiltin Cocoa yang telah menjadi mitranya sejak lama.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Kejagung Periksa Eks Stafsus Mendag
Andanu menyatakan, kolaborasi yang telah berjalan dapat memberikan inovasi dan rasa terbaik Toko Kopi Tuku.
“Kolaborasi tersebut semakin menegaskan komitmen Toko Kopi Tuku untuk selalu memberikan inovasi dan rasa terbaik kepada seluruh penggemar Toko Kopi Tuku,” urai Andanu.
Dalam kunjungan kerjanya ke Seoul, Korea Selatan, Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Perdagangan Rusmin Amin yang mengunjungi kedai pop-up Toko Kopi Tuku menyatakan, merupakan pengalaman berharga dapat menikmati kopi susu gula aren asal Indonesia di Korea Selatan.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
“Kedai pop-up seperti ini diharapkan dapat meningkatkan semangat pelaku usaha untuk berani berekspansi bisnis,” ujar Amin.
Pada 2023, berdasarkan data Korea International Trade Association (KITA), Korea Selatan mengimpor kopi dari Indonesia sebesar USD 11,2 juta. Pada periode 2019-2023 impor kopi tersebut mengalami peningkatan tren rata-rata 3,85 persen.
Hal ini membuktikan bahwa publik
Korea Selatan menggemari produk kopi asal Indonesia. Total perdagangan nonmigas Indonesia dengan Korea Selatan tahun 2023 mencapai USD 18,17 miliar. Tren perdagangan nonmigas kedua negara mengalami peningkatan pada periode lima tahun terakhir (2019-2023) sebesar 12,14 persen.