WahanaNews.co | Harga emas anjlok hampir tiga persen pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Penyebabnya karena penurunan harga minyak membantu aset-aset berisiko rebound yang didorong oleh perang di Ukraina sehingga investor mengambil keuntungan setelah lima sesi beruntun naik.
Baca Juga:
Harga Emas Naik Hingga Capai Rp1,040 Juta/Gram
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, turun tajam 55,1 dolar AS atau 2,7 persen, menjadi ditutup pada 1.988,2 dolar AS per ounce.
Sehari sebelumnya, Selasa (8/3/2022), emas berjangka melonjak 47,4 dolar AS atau 2,37 persen menjadi pada 2.043,30 dolar AS. Emas menetap di atas angka 2.000 dolar untuk pertama kalinya sejak Agustus 2020.
Ketika perang Rusia-Ukraina menunjukkan beberapa deeskalasi pada Rabu (9/3/2022) dan harga minyak jatuh dua digit, memberikan beberapa bantuan kepada ekonomi AS yang dihantam oleh inflasi tanpa henti, dan emas mengikuti lebih rendah.
Baca Juga:
Berikut Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian
"Kami sedikit terbawa oleh emas, tetapi kami berada pada pijakan yang jauh lebih kuat daripada sebelum konflik ini, terutama karena saya masih berpikir Federal Reserve dan bank sentral lainnya akan sangat berhati-hati tentang bagaimana mereka mengurangi likuiditas," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Emas merosot setelah harga minyak mentah turun karena pernyataan perwakilan Uni Emirat Arab dan Irak bahwa mereka bersedia untuk meningkatkan produksi minyak mereka dan akan meminta hal yang sama dari aliansi penghasil minyak global OPEC+.
Saham AS juga rebound, dengan sektor teknologi besar Wall Street, yang diwakili oleh Indeks Komposit Nasdaq naik lebih dari 3,0 persen untuk reli satu hari terbesar sejak Maret 2021.