WahanaNews.co, Tangerang -
Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali berhasil memfasilitasi penandatanganan 38 kontrak kerja sama pelaku usaha Indonesia dengan pembeli (buyer) dari 13 negara sebesar USD 863 juta.
Penandatanganan dilaksanakan pada hari kedua gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang digelar di
Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis, (10/10). Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perdagangan
Internasional Bara Hasibuan turut menyaksikan dan mengapresiasi kontrak kerja sama ini.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Hari ini, kita menyaksikan momen penting penandatanganan 38 kontrak kerja sama bisnis antara pelaku
usaha Indonesia dan mitra dari 13 negara dengan nilai total mencapai USD 863 juta,” ujar Bara.
Buyer asing yang menandatangani kontrak kerja sama berasal dari Italia, Persatuan Emirat Arab, Kanada,
Mesir, Arab Saudi, Kamerun, Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Australia, Nigeria, Chili, dan Malaysia.
Sementara itu, buyer dengan kontrak terbesar berasal dari Mesir untuk produk biji kopi, bubuk kakao, dan
minyak kelapa sawit.
Baca Juga:
Tuan Rumah Pameran SIAL Interfood ke-25, Dunia Akui Potensi Industri Mamin Indonesia
Bara mengapresiasi perwakilan perdagangan RI dan para pelaku usaha Indonesia yang telah menunjukkan dedikasi, semangat, dan inovasi dalam membangun hubungan bisnis dengan mitra internasional.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para buyer dari negara mitra yang telah memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi para pelaku usaha Indonesia untuk berkolaborasi,” lanjutnya.
Bara juga menekankan, penandatanganan kontrak kerja sama ini hanyalah permulaan. Menurutnya,
keberhasilan sesungguhnya tecermin dari tindak lanjut dan realisasi komitmen yang telah disepakati.
“Saya mengajak semua pihak untuk terus menjaga komunikasi yang baik dan efektif untuk merealisasikan dan
mengoptimalkan manfaat dari kerja sama yang diinisiasi. Kita harap, acara ini menjadi titik awal dari kerja sama yang lebih erat dan saling menguntungkan antara Indonesia dan negara mitra. Mari terus berinovasi,
memperluas jaringan, dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan
berkelanjutan,” tandas Bara.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]