WAHANANEWS.CO, Jakarta - Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang diperingati setiap 4 September menjadi momentum penting bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memperkuat ekosistem perlindungan konsumen. Tahun ini, Harpelnas mengusung tema “Think Customer” yang menekankan pentingnya menempatkan pelanggan sebagai pusat dari strategi bisnis.
Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa momen Harpelnas tidak boleh berhenti sebatas seremoni. Ia menekankan perlunya transformasi perilaku masyarakat agar tidak hanya menjadi pengguna pasif, tetapi juga konsumen cerdas yang kritis, teliti, dan berdaya.
Baca Juga:
Terus Tabuh Gendrang Optimisme dan Inovasi, ALPERKLINAS Apresiasi PLN atas Raihan Penghargaan IBEA 2025
“Di era digital, konsumen punya banyak pilihan sekaligus banyak risiko. Jangan sekadar menjadi pengguna yang pasrah, tapi jadilah konsumen cerdas yang bisa memilah, memeriksa, dan memutuskan dengan bijak. Hak kita sebagai konsumen dilindungi undang-undang, tapi kesadaran untuk melindungi diri sendiri harus ditingkatkan,” ujar Tohom di Jakarta, Kamis (4/9/2025).
Konsumen Cerdas, Indikator Negara Maju
Tohom mengutip pandangan bahwa negara maju adalah negara yang konsumennya cerdas. Menurutnya, pernyataan ini bukan sekadar slogan, melainkan realitas yang menekankan pentingnya kesadaran konsumen dalam mendorong kemajuan.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta PLN Gencar Sosialisasikan Mekanisme Pindah Meteran Listrik Tanpa Denda
Konsumen yang cerdas bertindak sebagai “penjaga” pasar dengan menuntut kualitas yang lebih baik, harga yang wajar, dan praktik bisnis yang etis.
“Kalau konsumen kita cerdas, itu otomatis akan memaksa pelaku usaha untuk meningkatkan kualitas dan transparansi. Di negara-negara maju, tingkat kesadaran konsumen yang tinggi terbukti mendorong standar hidup, keunggulan bisnis, hingga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” jelas Tohom.
Ia kemudian menambahkan bahwa konsumen cerdas berperan besar dalam mendorong inovasi sekaligus menjaga kualitas produk karena produsen akan terpacu untuk memenuhi tuntutan pasar yang semakin kritis.