WahanaNews.co | Perlambatan ekonomi global yang terjadi sejak akhir tahun 2022, kenaikan suku bunga, dan penurunan harga komoditas produk utama ekspor mulai berdampak pada daya beli konsumen dalam negeri.
Hal ini ditunjukkan oleh nilai Indeks Ekspektasi Penjualan tiga bulan ke depan (triwulan kedua). Hasil Survei Penjualan Eceran BI bulan April 2023 hanya sebesar 129,8, lebih rendah 24,38 poin dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Kondisi tersebut mempengaruhi nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Mei 2023 yang ekspansinya semakin melambat.
Baca Juga:
Sebutkan Data MVA dan Kontribusi Ekonomi Manufaktur, Menperin Tepis Isu Deindustrialisasi
“Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Mei 2023 mencapai 50,9. Tetap ekspansi, meskipun melambat 0,48 poin dibandingkan April 2023,” kata Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni Arif saat menyampaikan rilis IKI Mei 2023 di Jakarta, Rabu (31/5).
Perlambatan IKI bulan Mei 2023 ini dipengaruhi oleh penurunan IKI beberapa subsektor industri, dari semula ekspansi menjadi kontraksi. Hal tersebut antara lain terjadi pada subsektor Industri Pengolahan Tembakau, Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Farmasi, Obat Kimia, dan Tradisional, dan Industri Logam Dasar.
Akibatnya, share subsektor ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas triwulan pertama tahun 2023 menurun menjadi 70,6%. Share tersebut berasal dari 12 subsektor yang mengalami ekspansi.
Baca Juga:
Menperin Kenalkan Konsep Green Mobility Fasilitasi Teknologi Otomotif Masa Depan
Febri menjelaskan, penurunan IKI disebabkan oleh kontraksi beberapa subsektor yang memiliki share PDB cukup besar, setelah sebelumnya mengalami ekspansi, misalnya seperti Industri Logam Dasar dan Industri Pengolahan Tembakau.
Kedua, melandainya ekspor karena penurunan harga komoditas dan melemahnya nilai tukar rupiah.
“Ketiga, masih terdapatnya stok persediaan dari bulan April karena terjadinya penurunan daya beli masyarakat selama Lebaran, tidak seperti pada tahun sebelumnya,” ujar Febri.