WahanaNews.co, Canberra - Kementerian Perdagangan melalui Atase Perdagangan RI Canberra berkolaborasi dengan Indonesia Direct untuk membawa pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turun langsung ke pasar internasional lewat Program Market Trial dan Business Trip di Australia.
Sebanyak 14 UMKM berkesempatan menjajal dinamika pasar Australia secara langsung pada 24 Agustus--4 September 2025.
Baca Juga:
India Cabut Aturan Ketat VSF, Peluang Indonesia Dorong Surplus Perdagangan
“Langkah ini merupakan implementasi nyata program UMKM Bisa Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor yang
diinisiasi Kemendag. Setelah melalui kegiatan pembekalan dan pelatihan di tanah air, pelaku UMKM melakukan pembelajaran berbasis praktik langsung di luar negeri dengan melakukan promosi produk, menjalin jejaring buyer, dan menindaklanjuti potensi transaksi ekspor dengan pembeli di Australia,” ungkap
Atdag RI Canberra, Agung Haris Setiawan.
Selama sekitar dua minggu pelaksanaan, lanjut Haris, program Market Trial dan Business Trip ini membuka ruang bagi para pelaku UMKM untuk mempelajari dinamika pasar Australia secara mendalam, termasuk regulasi impor, tren konsumen, serta preferensi produk.
Melalui aktivitas seperti business matching, promosi lapangan, dan tindak lanjut transaksi, para UMKM peserta program berkesempatan memperkuat jaringan kerja dengan importir, distributor, dan pelaku ritel modern di Australia.
Baca Juga:
Business Matching UMKM Januari–November 2025 Catat Transaksi USD 134,40 Juta, Minat Terhadap Produk UMKM Meningkat
Haris menjelaskan, pelaku UMKM yang ikut serta dalam program ini sebagian besar berasal dari sektor makanan dan minuman (mamin) dengan produk seperti sambal pecel, emping melinjo, keripik singkong, bakpia, dan minuman herbal seperti jamu jahe.
Menurut Haris, pemasaran produk-produk mamin menuntut pendekatan promosi yang berbeda karena keunggulannya baru dapat dirasakan ketika dicicipi secara langsung, bukan sekadar dilihat melalui katalog atau brosur.
“Sebagian besar produk UMKM kita, terutama mamin, memiliki cita rasa dan keunikan yang tidak bisa dijelaskan hanya lewat brosur, tapi harus dicoba langsung. Oleh karena itu, kami memfasilitasi agar pelaku
usaha bisa turun langsung memperkenalkan produknya kepada buyer dan konsumen di negara tujuan,” ujar Haris.