Sebelumnya, lanjut Arief, Holding pangan ID FOOD melalui PT Sang Hyang Seri sejak Maret 2022 telah memulai budidaya penanaman kedelai. Tepatnya di areal lahan pertanian milik PT SHS di Sukamandi, Subang Jawa Barat yang merupakan hasil kerja sama dengan Akademisi Universitas Gadjah Mada.
Simbolis penanamannya dihadirinya secara langsung bersama Kementerian BUMN dan Jajaran Direksi Holding Pangan ID FOOD.
Baca Juga:
Polda Kalsel Berhasil Selamatkan 463.299 Petani dari Peredaran Pupuk Ilegal
Hal tersebut dalam rangka dukungan BUMN Pangan untuk menjaga ketersediaan stok kedelai.
"Jaga harga kedelai ditingkat petani dan serap produksinya menjadi pendorong untuk meningkatkan minat menanam kedelai dan penguatan stok kedelai nasional," kata dia.
Arief menyebut harga acuan kedelai di tingkat petani saat ini adalah Rp 8.500 per kg. Maka, Badan Pangan Nasional bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian dan stakeholders lainnya akan menyiapkan regulasi baru harga acuan kedelai di tingkat petani.
Baca Juga:
Kekeringan Ancam Panen Padi di Labura, Petani Terancam Rugi
Hal ini juga menjadi peran Badan Pangan Nasional untuk update harga acuan mengikuti perkembangan sarana produksi yang dibutuhkan petani.
Sekaligus memperhatikan situasi perdagangan global serta menjamin kepastian harga dan pasar bagi produk petani.
"Agar negara dapat melindungi petani untuk mengembangkan produknya dan secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan impor kedelai," kata dia.