WahanaNews.co | Kerugian beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di antaranya PT Indofarma (Persero) Tbk, jadi sorotan publik.
Para pelaku ekonomi berupaya mengantisipasi kerugian terus menerus, baik yang disengaja yang dikategorikan kejahatan (fraud) maupun secara natural akibat dampak kesulitan ekonomi secara global.
Baca Juga:
Ramah Tamah, Nikson Nababan Ingatkan Pentingnya Peran Media Siber Dalam Pembangunan
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernado Emas secara khusus menyoroti kerugian yang dialami PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF) yang sangat mencurigakan.
Menurut Fernando, kerugian yang dialami perusahan pabrik dan penjualan obat itu sangat janggal dan aneh sehingga Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) RI segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan secara khusus atau Audit khusus terhadap laporan keuangan untuk tahun-tahun yang dinyatakan merugi.
“Saya berharap Badan Pemeriksa Keuangan segera turun tangan memeriksa keuangan PT Indofarma Tbk (INAF), apakah ada potensi penyalahgunaan keuanganan perusahaan yang mengakibatkan kerugian,” ujar Fernando melalui pesan tertulis pada Senin (27/6/22).
Baca Juga:
Gandeng Organisasi Wartawan, KPU Kota Bekasi Paparkan Tahapan Pilkada 2024
Lebih lanjut Fernando dalam rilisinya mengatakan, oleh karena kerugian sangat besar mencapai Rp 51, 18 M, maka seluruh Direksi dan Dewan Komisaris harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
Selain BPK melakukan pemeriksaan khusus, Fernando mendesak Menteri BUMN Erick Tohir segera mengganti seluruh Jajaran Direksi dan Pengurus PT INAF Plat merah itu.
“Untuk mencegah kerugian yang semakin besar, sebaiknya Menteri BUMN Erick Thohir segera mencopot jajaran direksi dan komisaris serta mengganti dengan orang yang memang memiliki kompetensi untuk mengurusi PT Indofarma sehingga keuangannya kembali membaik, ” Ujarnya.